Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Gatot Kaget Kenapa Istrinya Harus Dibunuh"

Kompas.com - 18/10/2013, 09:54 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
— Gatot Supiartono membantah terlibat dalam pembunuhan Holly Angela Hayu Winanti (37), istri sirinya. Menurut kuasa hukum Gatot, Afrian Bondjol, kliennya malah terkejut istrinya dibunuh.

"Pak Gatot tidak habis pikir kenapa istrinya itu harus dibunuh. Dan yang lebih mengagetkan, Surya mengaku disuruh Pak Gatot. Semua dibantah sama klien saya," kata Afrian di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/10/2013).

Menurut Surya Hakim, sopir freelance yang biasa mengantar Gatot, dia diperintah Gatot untuk membunuh Holly. Untuk membunuhnya, Gatot telah menyerahkan uang Rp 250 juta kepada Surya.

Surya kemudian meminta bantuan kepada PG (tersangka yang masih buron) untuk mencari orang. Kemudian, PG merekrut Elrizki Yudhistira (pelaku yang tewas karena jatuh dari lantai sembilan kamar apartemen Holly di Kalibata City), R (masih buron), dan Abdul Latief.

Uang tersebut digunakan untuk upah dan biaya operasional, seperti menyewa kamar apartemen di lantai enam, di tower yang sama dengan Holly di Ebony. Namun, terkait uang Rp 250 juta, itu juga dibantah Gatot.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, sejak awal, pihaknya tidak mengejar pengakuan Gatot saat diperiksa menjadi saksi. Polisi akan berpegang teguh pada bukti-bukti yang diyakini dengan melihat keterkaitan antara pihak-pihak tertentu dan didasarkan sejumlah fakta.

Menurut Rikwanto, ada dua bukti yang dimiliki penyidik. Bukti ini di luar dari keterangan tersangka Surya Hakim, yang mengatakan ia dan komplotannya diperintah Gatot.

"Bukti-bukti yang membuat penyidik yakin saudara G terlibat adalah kartu masuk ke dalam kamar Holly, serta kunci duplikat ini masih dicari. Namun, sudah kami temukan informasi siapa yang pesan dan membuatnya di mana," ujar Rikwanto. (Tribun/bum/suf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Takutnya Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Takutnya Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga Karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga Karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Kematian Tragis Perempuan di Pulau Pari Terungkap, Ternyata Dibunuh 'Pelanggannya' Sendiri

Kematian Tragis Perempuan di Pulau Pari Terungkap, Ternyata Dibunuh "Pelanggannya" Sendiri

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 23 April 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 23 April 2024

Megapolitan
Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart, Diam-diam Pergi Saat Sedang Berpelukan dengan Sang Suami

Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart, Diam-diam Pergi Saat Sedang Berpelukan dengan Sang Suami

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com