Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Topeng Monyet: Ganti Rugi Tidak Sesuai!

Kompas.com - 23/10/2013, 09:42 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Razia monyet yang dilakukan Pemprov DKI membuat resah pemilik topeng monyet. Selain mata pencaharian terancam, uang ganti rugi untuk monyet yang diambil pun tidak sebanding dengan yang mereka dapatkan selama ini.

Misalnya saja Heri (30), tukang topeng monyet di daerah Rawabadak Selatan, Jakarta Utara. Menurutnya, uang ganti rugi Rp 1 juta yang diberikan Pemprov DKI untuk satu ekor monyet, tidak cukup menutup modal mereka. Untuk membeli monyet terlatih saja, dia harus mengeluarkan kocek Rp 2,5 juta.

"Ganti ruginya sesuai dengan modal yang saya keluarkan dong, kalau enggak begitu, saya adanya nombok dong," ujarnya di Rumahnya, Rabu (23/10/2013).

Heri yang sudah menekuni usaha topeng monyet selama tiga bulan ini mengaku kesulitan mendapatkan pekerjaan selama ini. Dia berharap, apabila monyetnya diambil ia bisa diberi pekerjaan yang layak oleh Pemprov DKI Jakarta.

Mikron, Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Peternakan Jakarta Utara, menjelaskan, yang mengeluarkan uang santunan sebesar Rp 1 juta adalah Pemprov DKI Jakarta. Hal itu sebagaimana dengan instruksi Gubernur DKI Jakarta pada Senin (21/10/2013) lalu di Balaikota.

"Kemarin kita ambil hewannya dan hari ini uangnya akan diganti oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balaikota," kata Mikron.

Mikron membantah bahwa uang tersebut adalah uang pengganti kerugian monyet yang disita. Namun, dia menjelaskan dana itu berguna untuk stimulan bagi pemilik monyet agar mereka mencari jenis usaha lain.

Menurut Mikron, empat monyet yang berhasil dirazia dibawa ke Balai Kesehatan Hewan dan Ikan (BKHI) di Ragunan, Jakarta Selatan, agar terjamin kesehatan, makanan, dan kehidupannya karena tinggal di tempat yang sesuai habitatnya. Bila dipekerjakan sebagai topeng monyet, dikhawatirkan hewan itu diperlakukan kasar dan mendapat makanan yang tak layak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com