Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Tangkap di Koja, 5 Polisi Demosi dan Tak Naik Pangkat 2 Periode

Kompas.com - 24/10/2013, 17:21 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima orang polisi yang salah menangkap Robin Napitupulu mendapat sanksi disiplin berupa penundaan kenaikan pangkat selama dua periode. Jabatan mereka juga diturunkan atau demosi.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, kelima polisi tersebut sudah menjalani sidang disiplin di Mapolres Metro Jakarta Barat. Mereka menjalani mutasi demosi dari reserse menjadi staf dan ditempatkan di tempat khusus selama 21 hari. "Untuk anggota yang melakukan salah tangkap sudah dilakukan sidang disiplin," kata Rikwanto, Kamis (24/10/2013), di Mapolda Metro Jaya.

Rikwanto mengatakan, kasus ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Polisi bertanggung jawab atas peristiwa yang menimpa Robin. Selain itu, polisi sudah membayar kerugian yang dialami Robin akibat salah tangkap tersebut.

Peristiwa salah tangkap itu terjadi pada Sabtu (12/10/2013) sekitar pukul 22.00. Malam itu, Robin hendak pulang ke rumahnya di Bekasi, Jawa Barat, seusai menonton pertandingan sepak bola antara timnas Indonesia U-19 dan Korea Selatan melalui televisi di kediaman kekasihnya di kawasan Jalan Taman Cemara, Koja, Jakarta Utara.

Ketika tengah memanaskan mobil Toyota Rush bernomor polisi B 1946 KOR miliknya, Robin melihat sebuah sedan menghadang di depan mobilnya. Sopir dan penumpang di samping sopir sedan itu turun dan menghampiri Robin di dalam mobilnya. Robin melihat pelaku membawa senjata dan ia pun membungkukkan badan.

Tak lama kemudian, terdengar empat letusan terdengar, dan peluru menembus mobil Robin. Robin tidak terkena tembakan dan langsung menginjak pedal gas dan melaju. Dua orang yang menghadang Robin lalu meneriakinya "maling" sehingga warga mengejar dan melemparkan batu ke kendaraannya.

Setelah pergi, Robin masih penasaran dengan kejadian yang menimpanya. Ia kemudian berbalik arah kembali ke tempat dia dihadang dan ditembak. Warga melihatnya dan hendak mengeroyoknya, tetapi ada tukang tambal ban yang mengenali Robin sehingga amuk massa terhindarkan.

Robin kemudian dibawa ke pos RW setempat. Di sana, satu dari dua orang polisi masuk dan langsung memukul kepala Robin dengan gagang pistol berulang kali. Polisi itu masih saja menyebut Robin sebagai pencuri mobil sebagaimana dilaporkan seorang pelaku pencurian yang ditangkap polisi sebelum kejadian tersebut.

Setelah diinterogasi sekitar satu jam, dua polisi itu memastikan bahwa Robin bukan target yang mereka cari. Robin akhirnya dibawa ke RS Pelabuhan di Jakarta Utara untuk mendapatkan perawatan pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Dua polisi yang menghadang, menembak, dan menghajar Robin pergi begitu saja.

Akibat peristiwa itu, selain mobil rusak, Robin juga mengalami trauma dan mendapatkan 20 jahitan di kepalanya. Lengan tangan kanan dan pinggangnya memar terkena serpihan peluru, sementara telunjuk tangan kanannya pun retak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com