JAKARTA, KOMPAS.com — Para pekerja topeng monyet di Jakarta Utara meminta tambahan uang pengganti monyet. Mereka menginginkan agar setiap monyet diganti dengan uang kerahiman sebesar Rp 2 juta.
Fauzi (31), pemilik topeng monyet di Jalan Bendungan Melayu, Rawabadak Selatan, Jakarta Utara, mengatakan, sedikitnya ada 15 pemilik monyet yang sudah sepakat akan menyerahkan monyetnya. Namun, mereka mengajukan syarat, monyet itu harus diganti dengan uang kerahiman sebesar Rp 2 juta seperti yang dialami rekan seprofesi mereka, Dede Taryono (29)."Kita sudah sepakat mau menyerahkan monyet kalau diganti sama seperti Dede," ujar Fauzi di rumahnya, Jumat (25/10/2013).
Monyet milik Dede disita pada Selasa (22/10/2013). Setelah itu, ia datang ke Balaikota Jakarta untuk menemui Gubernur DKI Joko Widodo. Ia mengatakan, saat bertemu Jokowi, ia meminta tambahan uang kerahiman. Awalnya Dede mendapatkan uang Rp 1 juta, kemudian diberi uang tambahan sebesar Rp 1 juta dari Dinas Sosial DKI Jakarta.
"Tapi masalahnya yang diganti itu cuma monyetnya, sedangkan dalam topeng monyet itu satu grup ada 3 orang. Bagaimana dengan nasib mereka?" kata Dede.
Dede mengatakan, Dinas Sosial sudah menawarkan pembinaan terhadap pawang monyet. Selama 6 bulan mereka akan dibina dan diberi pelatihan di panti sosial untuk mengikuti program transmigrasi ke Kalimantan.
"Enggak maulah jauh dari keluarga. Kalau mau kita dikasih pelatihan dan modal sajalah," ujarnya.
Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Jakarta Utara, Mikron, membenarkan bahwa Dinas Sosial DKI memberikan uang tambahan sebesar Rp 1 juta atas monyet yang disita pada Selasa lalu. Ia mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan perwakilan pekerja topeng monyet pada Kamis malam tadi. "Intinya mereka mau menyerahkan bila memang diberikan tambahan Rp 1 juta," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini ia tengah mengupayakan tambahan uang dari Suku Dinas Sosial Jakarta Utara karena pihaknya hanya memiliki anggaran Rp 1 juta untuk setiap usaha topeng monyet.
Keberadaan topeng monyet akan dilarang mulai 2014. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, monyet-monyet itu akan dibeli dan dipelihara di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Selain membeli monyet-monyet tersebut, Pemprov DKI juga akan memberikan pembinaan kepada para pekerja topeng monyet.
Menurut Jokowi, permainan topeng monyet telah menyakiti fisik hewan primata itu. Selain itu, pelarangan topeng monyet juga dimaksudkan untuk menekan bahaya penyebaran penyakit dari hewan kepada manusia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.