Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Beredarnya Video Asusila Siswa SMPN 4 di Internet

Kompas.com - 25/10/2013, 23:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —
Rekaman berdurasi 4 menit yang diduga sebagai video asusila siswa SMP Negeri 4, Jakarta Pusat, mulai tersebar di dunia maya dan lewat link-link yang tersebar melalui smartphone. Untuk itu, polisi akan mendalami kebenarannya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menuturkan, ada tiga rekaman video lewat HP yang sempat dianalisis tim penyidik dalam kasus ini atas laporan orangtua siswa AE, siswa perempuan di video itu.

"Beberapa sudah dihapus, kalau ada yang sempat beredar, kami akan lacak dengan IT identification, siapa penyebarnya," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (25/10/2013).

Untuk kasus ini, Rikwanto mengaku pihaknya belum dapat menentukan ada tidaknya pelanggaran hukum. Karena itu, kata Rikwanto, pada Jumat, penyidik memeriksa AE, siswa perempuan pelaku adegan mesum di video itu.

Pemeriksaan, katanya, untuk mengonfirmasi sejumlah dugaan pihaknya terkait video mesum itu. "Sebab, banyak masukan yang kami dengar. Apakah mereka suka sama suka, di-bullying, dipaksa, akan kami konfirmasikan," katanya.

Sementara untuk FP, siswa pria dalam adegan video itu, pihaknya belum mengetahui keberadaannya. "Masih kami telusuri dan hubungi keluarganya," kata Rikwanto.

Rikwanto menjelaskan, pemeriksaan kepada kedua siswa pelaku adegan di dalam video itu sangat penting untuk mendalami motif dari perbuatan itu serta tujuan, dan juga kaitannya dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Kami berupaya ungkap dan akan melihat apa yang sebenarnya terjadi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com