Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan dan Angin Tumbangkan Pohon di 7 Tempat di Jakarta

Kompas.com - 29/10/2013, 22:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hujan lebat disertai angin di wilayah Jakarta, Selasa (29/10/2013) siang hingga petang tadi, menumbangkan pohon di sejumlah lokasi. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mengatakan, akibat tumbangnya pohon itu, beberapa ruas jalan mengalami kemacetan lalu lintas.

"Ada tujuh lokasi pohon tumbang," kata Kukuh kepada wartawan di Balaikota Jakarta, Selasa (29/10/2013) malam.

Berdasarkan data yang diperoleh dari BPBD DKI Jakarta, tujuh lokasi pohon tumbang berada di Jakarta Selatan. Lokasi tersebut meliputi Jalan TB Simatupang depan Garda Oto, Jalan Raya Pasar Jumat depan Sekolah Polisi Wanita, Jalan Raya Rawa Bambu Pasar Minggu, Jalan Raya Pesanggrahan, Jalan Raya Duren Tiga depan Hotel Kaisar, Jalan Raya Lebak Bulus depan Rumah Sakit Mayapada, dan Jalan Raya Ampera Prapatan.

"Stasiun Jatinegara arah Buaran, lalu lintas tersendat karena ada pohon tumbang menghalangi jalur transjakarta," kata Kukuh.

Kukuh mengatakan telah mengimbau seluruh wali kota, camat, dan lurah serta seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI untuk mengaktifkan posko masing-masing wilayah. Hal itu untuk mengantisipasi datangnya musim hujan pada Oktober-November ini. Musim hujan di Jakarta diperkirakan mencapai puncak pada Januari-Februari 2014.

Pemprov DKI Jakarta juga telah menyiapkan kontingensi penanggulangan banjir yang tersebar di 56 kelurahan rawan banjir di Ibu Kota. Dengan kontingensi tersebut, penanganan banjir bisa dilakukan lebih cepat, termasuk dalam pendistribusian bantuan dan evakuasi warga.

Kukuh mengatakan, jumlah wilayah yang terendam banjir pada tahun 2012 tercatat sebanyak 124 kelurahan. Tahun ini BPBD DKI baru membentuk kontingensi di 56 kelurahan yang rawan banjir. "Kontingensi artinya kalau terjadi banjir warga melakukan apa. Kalau evakuasi apa yang dilakukan, akan diatur jalur evakuasinya," ujar Kukuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com