"Yang biasanya naik angkutan umum bisa tiga jam, nanti bisa 1,5 jam saja kalau naik kereta ini. Selain jarak, biayanya empat kali lebih murah ketimbang menggunakan rute biasa," tutur Kepala Humas PT KAI Daop 1 Sukendar Mulya ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Sukendar menambahkan, rute ini akan menggunakan tarif non-PSO. Artinya, tidak akan dikenai pemberlakuan subsidi sebagaimana tarif biasanya dan dikenakan untuk satu kali perjalanan.
"Kalau nunggu public service obligation (PSO) kelamaan, jadi kita percepat saja," jelasnya.
Jalur Bogor-Sukabumi akan melewati 10 stasiun, yakni Bogor, Batu Tulis, Maseng, Cigombong, Cicurug, Parungkuda, Cibadak, Karang Tengah, Cisaat, dan Sukabumi. Selain itu, ada juga tiga perhentian atau halte, yakni Ciomas, Cijambe, dan Pondok Leungsi. Halte ini lebih kecil dari stasiun.
Menurut rencana, pengguna atau penumpang jalur Bogor-Sukabumi akan dilayani dua rangkaian kereta lokal, masing-masing terdiri dari satu lokomotif, satu gerbong penumpang kelas eksekutif, tiga gerbong penumpang kelas ekonomi, dan satu gerbong pembangkit. Semua gerbong penumpang dilengkapi pendingin udara.
Rangkaian kereta yang akan dipakai ini berbeda dengan rangkaian kereta yang digunakan sebelumnya, yakni KRD Bumi Geulis, yang terhenti operasionalnya pada 15 Desember 2012.
Sukendar mengatakan, tiket kelas ekonomi dijual Rp 15.000 sekali perjalanan, sedangkan eksekutif Rp 35.000 sekali perjalanan. Tiket hanya dijual jika sejumlah tempat duduk tersedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.