Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Beroperasi, Waktu Tempuh Bogor-Sukabumi Cuma 1,5 Jam

Kompas.com - 30/10/2013, 16:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —
Waktu tempuh Bogor ke Sukabumi bakal lebih ringkas setelah dioperasikannya kereta api dengan rute di wilayah itu, yang dijadwalkan akan dimulai pada 9 November mendatang. Dengan menggunakan kereta api, jarak 57 km antara kedua wilayah tersebut akan ditempuh dalam waktu 1,5 jam saja.

"Yang biasanya naik angkutan umum bisa tiga jam, nanti bisa 1,5 jam saja kalau naik kereta ini. Selain jarak, biayanya empat kali lebih murah ketimbang menggunakan rute biasa," tutur Kepala Humas PT KAI Daop 1 Sukendar Mulya ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (30/10/2013).

Sukendar menambahkan, rute ini akan menggunakan tarif non-PSO. Artinya, tidak akan dikenai pemberlakuan subsidi sebagaimana tarif biasanya dan dikenakan untuk satu kali perjalanan.

"Kalau nunggu public service obligation (PSO) kelamaan, jadi kita percepat saja," jelasnya.

Jalur Bogor-Sukabumi akan melewati 10 stasiun, yakni Bogor, Batu Tulis, Maseng, Cigombong, Cicurug, Parungkuda, Cibadak, Karang Tengah, Cisaat, dan Sukabumi. Selain itu, ada juga tiga perhentian atau halte, yakni Ciomas, Cijambe, dan Pondok Leungsi. Halte ini lebih kecil dari stasiun.

Menurut rencana, pengguna atau penumpang jalur Bogor-Sukabumi akan dilayani dua rangkaian kereta lokal, masing-masing terdiri dari satu lokomotif, satu gerbong penumpang kelas eksekutif, tiga gerbong penumpang kelas ekonomi, dan satu gerbong pembangkit. Semua gerbong penumpang dilengkapi pendingin udara.

Rangkaian kereta yang akan dipakai ini berbeda dengan rangkaian kereta yang digunakan sebelumnya, yakni KRD Bumi Geulis, yang terhenti operasionalnya pada 15 Desember 2012.

Sukendar mengatakan, tiket kelas ekonomi dijual Rp 15.000 sekali perjalanan, sedangkan eksekutif Rp 35.000 sekali perjalanan. Tiket hanya dijual jika sejumlah tempat duduk tersedia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com