Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Video Asusila Pelajar SMPN 4, Polisi "Emoh" Cabut Pernyataan

Kompas.com - 30/10/2013, 16:47 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mendesak Polda Metro Jaya mencabut pernyataan yang menyebutkan pelaku melakukan atas dasar suka sama suka terkait kasus video asusila pelajar SMPN 4 Jakarta. Polda Metro bersikukuh tidak ada unsur paksaan dalam video tersebut. 

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, dari keterangan para saksi dan hasil rekaman video tersebut, dugaan awal sudah mengarah pada unsur suka sama suka. Polisi menilai tidak ditemukan unsur paksaan seperti yang disebutkan oleh AE, pelajar wanita dalam video itu.

"Kami punya alasan mengeluarkan statement itu. Polisi bekerja berdasarkan bukti yang ada serta keterangan saksi yang telah diperiksa penyidik," terangnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (30/10/2013).

Walaupun telah mengeluarkan pernyataan itu, polisi juga tetap akan melakukan konfirmasi terkait pernyataan AE, yang menyebutkan dirinya dipaksa dalam pembuatan video itu. Polisi akan melakukan konfrontasi kepada kedua pasangan pelajar dan juga 10 pelajar yang sudah dimintai keterangan sebagai saksi.

Sementara FP, pemeran pria, mengaku tidak ada unsur paksaan dalam video tersebut. Mereka diketahui mempunyai hubungan kedekatan. "Walau begitu, kita tetap akan meminta keterangan kepada saksi dan kedua pemeran. Kami akan melakukan pemeriksaan konfrontasi," kata Rikwanto.

Sebelumnya, Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait menyayangkan pernyataan polisi tersebut. Arist menilai Polda Metro Jaya terlalu terburu-buru mengeluarkan penyataan terkait kasus video asusila pelajar SMPN 4 Jakarta yang disebut dilatarbelakangi rasa suka sama suka.

Polisi dinilai mengabaikan aspek dan rasa keadilan terhadap AE, yang menurut keluarga berada pada posisi korban, sehingga menyudutkan pihak keluarga.

"Saya kira polisi harus mencabut statement itu. Jangan karena berdasarkan tayangan video, lalu mereka menyatakan perbuatan itu suka sama suka," kata Arist, Selasa (29/10/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com