Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Usia 6 Tahun Hilang di Monas

Kompas.com - 30/10/2013, 17:39 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang anak berumur 6 tahun bernama Alma Aini Hakim hilang saat sedang berekreasi di Monumen Nasional (Monas), Sabtu (26/10/2013) sekitar pukul 19.30. Hingga kini, keluarga korban masih mencari keberadaan bocah perempuan itu.

Polisi mengetahui kejadian hilangnya anak tersebut diawali dengan datangnya seorang anak berusia 11 tahun ke Pos Polisi Monas Timur. Anak tersebut adalah kakak Alma. Sebelum Alma hilang, ia dan kakaknya sedang berekreasi di Monas bersama tantenya.

"Kakaknya menanyakan (kepada polisi) keberadaan adiknya, berikut juga menyebutkan ciri-ciri. Tetapi tidak ada laporan ditemukannya anak hilang," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Rabu (30/10/2013).

Keesokan harinya, Minggu (27/10/2013) sekitar pukul 12.00, Piala Dewi Laura, tante Alma yang mengajaknya berekreasi di Monas, kembali mendatangi Pos Polisi Monas Timur. Kepada polisi, Laura menanyakan tentang kehilangan telepon genggam, tetapi tidak menanyakan kehilangan Alma.

Pada Senin (28/10/2013) sekitar pukul 11.00, keluarga Alma datang ke Pos Polisi Monas Timur. Kali ini ibu korban, Piala Dewi Lolita, menanyakan keberadaan sang anak. "Lalu dijawab belum ketemu karena belum ada data persisnya," kata Rikwanto.

Di hari yang sama sekitar pukul 19.30, Lolita dan suaminya kembali mendatangi Pos Polisi Monas Timur menanyakan hal yang sama. Oleh polisi, Lolita diminta melapor secara resmi ke Mapolsek Metro Gambir. "Tapi setelah diarahkan, dia tidak datang ke Polsek (Gambir)," kata Rikwanto.

Pada Rabu siang tadi, Lolita ditemani dengan adiknya, Laura, datang ke Mapolsek Metro Gambir untuk membuat laporan kehilangan. Saat ini polisi sedang memproses semua berkas yang diserahkan oleh keluarga Alma, berikut ciri-cirinya, sebelum polisi menyebarkan sketsa Alma. Polisi juga sudah dikerahkan di sekitar Monas untuk mencari keberadaan Alma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com