Khairul (19), salah seorang sopir truk, mengeluhkan kemacetan panjang itu. Dia mengaku sudah tiga jam terjebak dalam kemacetan di Jalan Raya Cakung.
"Saya sudah menunggu tiga jam di sini. Bikin macet saja mereka (buruh)," ujar Khairul kesal, Kamis (31/10/2013).
Akibat kemacetan itu, Khairul tidak hanya merasa dirugikan soal waktu, tetapi juga harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli makan dan minuman, sambil menunggu giliran truknya kembali berjalan.
Hal senada diungkapkan Sapri (30), sopir truk yang membawa besi. Dia mengaku harus membeli bahan bakar lebih karena kemacetan tersebut.
"Saya rugi banget, bensin sudah mau habis, mana belum bayar setoran ke bos saya karena ongkosnya habis di jalan saja," cetusnya.
Meski begitu, Sapri mengaku pasrah. "Mau gimana lagi, memang cuma lewat sini," ucapnya.
Pantauan Kompas.com, mogok nasional yang dilakukan dari Kawasan Industri Pulogadung saat ini masih berlangsung. Para buruh berorasi terkait kenaikan UMP sebesar Rp 3,7 juta dan penetapan KHL dari 60 item menjadi 84 item.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.