Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Binatang Jual Hewan Langka

Kompas.com - 04/11/2013, 09:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —Sejumlah kebun binatang (KB) di Indonesia, termasuk KB Ragunan, Jakarta, ternyata punya hubungan khusus dengan Pasar Hewan Langka Pramuka, Jakarta Timur. Sudah bertahun-tahun sejumlah KB menjalin hubungan jual-beli dengan beberapa pedagang di pasar ini.

Dalam praktik jual-beli satwa langka yang dilindungi, KB diduga sudah sejak lama menjadi salah satu pintu keluar hewan langka ke tangan kolektor. Jadi, tak semuanya diambil dari alam.

Hewan langka yang didapat dari KB oleh penjual biasanya yang masih anakan atau anak dari hewan langka yang ada di KB tersebut.

Beberapa KB yang biasa menjadi pemasok hewan langka sebagian berada di Pulau Jawa serta beberapa KB di Sumatera. Hubungan romantis KB dengan Pasar Pramuka yang khusus menjual hewan, termasuk di antaranya hewan langka yang dilindungi ini, sudah berlangsung hampir separuh umur HMN (50), salah satu pedagang hewan langka di Pasar Pramuka.

HMN sebenarnya tak punya kios khusus di Pasar Pramuka. Meski demikian, ia menjadi orang penting dalam praktik jual-beli hewan langka. Setiap transaksi hewan langka kerap melibatkan orang ini.

Bahkan, HMN mengatakan, dia tengah menjual seekor macan bengal India yang harganya Rp 190 juta. Pemilik macan itu seorang petinggi TNI. "Jangan disebutlah namanya. Pokoknya barangnya ada di Jakarta," kata HMN kepada Warta Kota, Sabtu (2/11/2013).

Dalam kotak buah

HMN yang sudah lebih dari 20 tahun jadi penjual hewan langka mengakui, sekarang sulit membawa hewan langka keluar dari pelabuhan, apalagi menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk ke Ketapang. Begitu pula di Merak-Bakauheuni.

Karena itu, lebih baik hewan langka dipelihara di Jakarta saja. "Kalau hewan langka dari Sumatera tak bakal bisa lewat Merak-Bakauheuni, tapi masuk lewat Pelabuhan Sunda Kelapa. Pakai kapal pengangkut barang," kata HMN.

Jadi, hewan dibungkus dalam kotak-kotak buah saat dibawa. Sementara untuk menyeberang dari Bali ke Pulau Jawa atau sebaliknya, pengiriman harus menggunakan speedboat.

Namun, semua kesulitan itu bakal lenyap kalau punya saudara petinggi polisi atau TNI. Sebab, HMN pernah punya pengalaman bertransaksi dengan seorang mantan petinggi Polri era 2000-an. Saat itu, sang pejabat Polri itu hendak membeli seekor rusa tutul asal Timor. Hewan ini termasuk langka jenis Appendix 1. Artinya, hewan ini tak boleh diperjualbelikan, apalagi keluar dari kawasan konservasi.

Namun, lantaran pemesannya mantan petinggi Polri, HMN mudah membawa hewan itu keluar dari kawasan konservasi. Rusa Timor itu mau dibawa ke Bali dari Nusa Tenggara Barat (NTB). "Saya cuma menelepon Kapolseknya dan langsung bisa menyebrang. Padahal, orang itu sudah tak menjabat lagi waktu itu," jelas HMN.

HMN bisa mendapatkan apa saja, tetapi dia tak pernah meminta uang panjar ke pembelinya. Sistemnya, apabila ada pemesan, dia akan carikan dulu hewan langkanya. Begitu sudah ada, baru dia kasih kabar.

Setelah itu, dia baru minta separuh uang dari harga untuk menebus hewan langka itu. Untuk seekor macan dahan, HMN mematok harga Rp 100 juta. Macan dahan termasuk jenis satwa dilindungi.

Sementara harga harimau sumatera bisa dua kali dari harga macan dahan. "Di Jakarta ini banyak yang pelihara macan atau harimau," kata HMN.

Untuk mengenal HMN, tak bisa sembarang orang bisa bertemu. Dia hanya bersedia bertemu atau memberi nomor handphone kepada pelanggan lama yang sudah berkali-kali bertransaksi dengannya yang dia beri nomor ponsel. Itu pun setelah disaring oleh anak buahnya berinisial ENG (29) yang menjadi perantara. ENG sudah kenal HMN sejak kecil.

Menurut Eng, HMN memiliki jaringan kuat dengan orang-orang kebun binatang. Menurut ENG pula, selama dia bekerja dengan HMN, dia sudah berkali-kali mengambil hewan langka ke KB Ragunan. Salah satunya adalah beruang madu.

"Anakan beruang madu yang kami ambil untuk dijual lagi. Pembelinya biasa dari kalangan aparat dari orang luar," kata ENG kepada Warta Kota.

Tidak hanya cuma dijual, tetapi ENG juga pernah mengambil daging beruang madu segar dari KB Ragunan. "Beruang madu dipotong di Ragunan dan saya pernah lihat sendiri. Bos di Ragunan sama orang-orang di Pasar Pramuka sudah 'cees' (cs) semua," kata ENG. Bahkan, beberapa kali ENG dan rekan-rekannya di Pasar Pramuka pernah makan daging beruang dari KB Ragunan. (ote)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com