Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Periksa Kesehatan Anak di Lingkungan Pemelihara Monyet

Kompas.com - 05/11/2013, 20:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, tidak benar jika ia hanya memperhatikan hidup monyet dibandingkan anak-anak di Jakarta. Ia menyatakan akan memeriksa kesehatan anak-anak di sekitar kawasan pemeliharaan monyet-monyet tersebut.

Hari ini Jokowi meninjau monyet-monyet hasil sitaan di Balai Kesehatan Hewan di Ragunan, Jakarta Selatan. Jokowi mengatakan, dari 67 monyet yang disita dalam razia yang dilakukan oleh Satpol PP, ada 5 ekor yang terserang TBC dan 1 ekor terjangkit hepatitis C dan D. Penyakit tersebut mematikan dan dapat menular ke manusia melalui udara. Untuk itu, Jokowi akan memeriksa kesehatan seluruh warga, terutama anak-anak di tempat-tempat yang selama ini dijadikan kawasan pemeliharaan dan pelatihan monyet.

"Saya baru tahu ada penyakitnya hari ini. Besok kita cek semua, warga, pawangnya, anak-anaknya, kesehatannya gimana. Kita perhatiin semua, monyetnya, apalagi anak-anak," ujar Jokowi, Selasa(5/11/2013) siang.

Jokowi telah menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan Jakarta untuk menyiapkan peralatan pemeriksaan kondisi kesehatan warga, khususnya anak-anak di sekitar tempat pemeliharaan monyet tersebut. Pemeriksaan akan dilakukan pekan ini.

Berdasarkan data dari Satuan Polisi Pamong Praja DKI, daerah yang dijadikan pemeliharaan monyet berada di Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Oleh sebab itu, Jokowi meminta agar warga dapat bekerja sama dengan Pemprov DKI untuk mencegah penularan virus dari primata tersebut.

Pemprov DKI melalui Dinas Perikanan dan Kelautan DKI merazia monyet yang dipekerjakan untuk topeng monyet di seluruh DKI Jakarta. Razia terhadap monyet-monyet di Jakarta ini sempat menuai kritik. Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia M Ichsan mengatakan, Jokowi terkesan lebih mementingkan mengurus monyet daripada anak jalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com