Rosma mengatakan, problem tersebut bermula ketika KG memberikan motivasi melalui pendalaman materi kepada siswa dalam rangka meningkatkan prestasi. Bagi yang telah mengalami peningkatan prestasi, KG memberikan motivasi dengan menepuk pundak muridnya. Hal itu kemudian menimbulkan kesalahpahaman orangtua AS.
"Dengan adanya peristiwa tersebut, pihak sekolah telah melakukan klarifikasi dengan pihak keluarga siswa dengan menjelaskan bahwa hal tersebut tidak ada kaitannya dengan pelecehan, melainkan bertujuan memotivasi siswa agar lebih giat belajar," kata Rosma dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (5/11/2013).
Rosma mengatakan, ia beserta guru KG dan orangtua AS telah menandatangani kesepakatan yang menyatakan bahwa kejadian itu semata-mata hanya merupakan kesalahpahaman. AS yang sempat mogok sekolah kini telah kembali mengikuti pelajaran di sekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.