JAKARTA, KOMPAS.com — Selain memiliki motor-motor mewah, para buruh ternyata juga memiliki gadget-gadget berteknologi tinggi dan mewah. Saat melakukan aksi unjuk rasa di Balaikota Jakarta, pada Rabu (6/11/2013) kemarin, sejumlah buruh terlihat menggenggam beberapa gadget yang bernilai mahal. Tak sedikit dari buruh yang terlihat memiliki smartphone berbagai merek hingga tablet PC. Harga gadget itu sebagian besar di atas Rp 3 juta.
Untuk penghasilan buruh yang berdasarkan UMP 2013 mencapai Rp 2,3 juta, gadget yang mereka pergunakan terbilang cukup mahal. Selain menggunakan alat-alat itu untuk berfoto, para buruh juga merekam momen koordinator mereka di serikat saat berorasi.
Dalam orasinya, Sekretaris Jenderal Muhammad Toha mengaku sangat kecewa dengan keputusan Gubernur Jokowi yang menetapkan UMP sebesar Rp 2,4 juta.
Menurut dia, angka tuntutan Rp 3,7 juta sudah sesuai dengan kebutuhan buruh dan sesuai survei di sepuluh pasar di Jakarta. Atas keputusan Jokowi tersebut, kata Toha, buruh akan terus menuntut dan melakukan aksi.
"Ini berarti memiskinkan rakyat miskin. Yang biasanya makan mi ayam seminggu sekali, sekarang jadi dua minggu sekali. Perekonomian masyarakat kecil jadi redup," kata Toha.
Apabila Jokowi tetap pada keputusannya tidak merealisasikan UMP Rp 3,7 juta, buruh akan terus melakukan aksi hingga Jumat mendatang.
Toha mengatakan, pihak buruh telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk melakukan aksi sampai Jumat nanti. Tak menutup kemungkinan pula, pada hari-hari berikutnya, massa buruh yang ikut aksi akan lebih membesar.
Tak berhenti sampai di situ, para buruh juga mengancam akan memblokade seluruh akses jalan di Jakarta.
Hal yang merugikan masyarakat banyak itu, menurut Toha, dapat dilakukan apabila Jokowi tak mau mengubah SK Gubernur tentang penetapan UMP DKI 2014. "Akses jalan tol akan ditutup, baik itu untuk bandara, pelabuhan, dan semuanya. Besok sampai Jumat kita datang dengan massa dan tidak mengenal perlawanan sampai kebutuhan terpenuhi," tegas Toha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.