Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kemacetan Dipolitisasi...

Kompas.com - 09/11/2013, 15:38 WIB

Dalam strategi mengurai kemacetan, peran pemerintah pusat, menurut Basuki, cukup signifikan. ”Pemerintah membantu pengadaan kereta api. Tidak ada hambatan sama sekali. Wakil Presiden sangat mendukung,” kata Basuki.

Itu diakui Menteri Perhubungan EE Mangindaan. Pemerintah pusat selama ini berkontribusi dalam usaha mengatasi kemacetan Jakarta secara bertahap.

”Sudah (ada yang dilakukan pusat). MRT kita sama-sama. (Langkah) Mengalihkan ke kereta api sudah. Besok kami melepas kereta Pangrango jurusan Bogor-Sukabumi,” katanya

Di luar langkah itu, Kemenhub mengajukan usulan bersama Kementerian Pekerjaan Umum untuk atasi kemacetan di sejumlah perlintasan kereta api sebidang. Mereka mengusulkan membuat underpass atau perlintasan elevated yang sekaligus digunakan untuk mass rapid transit.

Harus ditegakkan

Mengenai penegakan hukum sterilisasi jalur bus transjakarta, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan harus ditegakkan. Selama ini penerobosan jalur ditoleransi sehingga pengguna bus transjakarta tak mendapat keuntungan.

”Sterilisasi harus dimulai sekarang. Masa tambahan bus datang baru dilakukan sterilisasi? Itu sudah aturan bahwa jalur itu khusus untuk bus transjakarta. Busnya tidak lewat pun jalur itu harus steril,” kata Jokowi.

Tertib lalu lintas tidak boleh ada tawar-menawar. ”Kalau ada jalur kosong, kendaraan diperbolehkan masuk, ya semrawut. Kalau ada tanda dilarang parkir, kendaraan diperbolehkan parkir, ya macet. Jadi ke mana-mana imbasnya,” ujarnya.

Imbas kemacetan parah di jalur reguler akibat sterilisasi jalur bus transjakarta merupakan konsekuensi yang harus diambil. Dengan demikian, masyarakat dipaksa berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.

Sebagai langkah percepatan dan kemudahan pengadaan angkutan umum, pihaknya sudah meminta pemerintah pusat memberikan pengurangan pajak untuk pembelian bus sedang dan bus besar. Namun, sampai saat, ini belum ada jawaban yang didapat Jokowi.

”Seharusnya diberi dong (pengurangan pajak). Kalau mobil murah saja diberi pajak nol, transportasi massal juga harus diberi pajak nol,” katanya. (WHY/HRS/MKN/FRO/NDY/NEL/JOS/har)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com