Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Bus Transjakarta Dukung Aksi "Busway Kick"

Kompas.com - 14/11/2013, 17:06 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pengguna bus transjakarta mengaku sangat kesal dengan para pengguna motor dan mobil yang kerap masuk ke jalur bus transjakarta.  Mereka pun mengaku mendukung adanya aksi "Busway Kick".

"Terganggu sekali dengan para pelanggar. Saya juga mendukung sekali aksi 'Busway Kick', mudah-mudahan bisa menyadarkan," ujar Ninis (23), pengguna bus transjakarta koridor Pluit-Tanjung Priok yang ditemui Kompas.com, Kamis (14/11/2013).

Hal senada juga diungkapkan Risa (23). Pengguna bus transjakarta ini juga mengaku sebal lantaran perilaku pelanggar jalur bus transjakarta kerap membuat laju bus transjakarta terhambat.

Keduanya pun mendukung adanya aksi "Busway Kick". Mereka berharap gerakan tersebut bisa menjadi gerakan massal para pengguna bus transjakarta bila melihat ada pengguna motor ataupun mobil masuk ke dalam busway.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendukung penuh gerakan "Busway Kick" yang dilakukan para pengguna bus transjakarta. Menurut dia, lebih efektif jika hukuman bagi penerobos jalur bus transjakarta itu datang dari masyarakat sendiri.

Gerakan dari masyarakat tersebut, menurut Jokowi, dapat menciptakan tertib hukum dan tertib sosial yang diidam-idamkan. Ia berharap gerakan tersebut juga didukung seluruh masyarakat.

Jokowi pun mengaku berminat turut serta dalam gerakan itu. Tanpa ragu, ia langsung mengacungkan jempol terbalik yang ditujukan kepada para penerobos busway.

Gerakan "Busway Kick" pertama kali dicetuskan salah seorang pengguna bus transjakarta bernama Muhammad Daivi (62). Ia mengaku kesal dengan perilaku pengendara yang menerobos jalur bus transjakarta melenggang seenaknya. Sementara itu, penumpang bus menunggu lama karena bus tersendat oleh kendaraan yang menerobos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com