Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Taksi Pilih "Mangkal", Takut Terjebak Macet

Kompas.com - 18/11/2013, 09:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sosialisasi pemberlakuan denda maksimal bagi pelanggar jalur transjakarta berdampak pada penghasilan para sopir taksi. Sudah dua pekan ini sejak sosialisasi dilakukan, sopir taksi tidak leluasa mencari penumpang karena kendaraannya sering terjebak macet di jalan.

Hal ini dialami Fahmi, salah seroang sopir taksi. Pria asal Sumedang itu setiap sore memilih memangkalkan taksinya. Sebab, jika keliling mencari penumpang, dia yakin terjebak macet mengingat pukul 16.00 merupakan jam karyawan pulang kerja.

"Kalau sudah jam segitu, saya enggak berani jalan. Takutnya kejebak macet. Penumpang enggak dapet, malah kita tekor bensin," kata dia yang ditemui Warta Kota, Sabtu (16/11/2013).

Fahmi pun mencari akal. Dia memilih "mangkal" di salah satu hotel di Jalan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pilihan itu dianggap tepat. Jika ada penumpang, walaupun harus melintas di jalan-jalan yang sibuk atau macet, dia tidak khawatir rugi. Sebab, seluruhnya tercatat dalam argo taksinya.

"Nah, kalau pulangnya, saya tinggal mangkal lagi di beberapa tempat biasa," ujar Fahmi.

Hal senada disampaikan Darwis (45), sopir taksi. "Saya biasanya muter, enggak mangkal kaya begini. Tapi kalau enggak begitu, duit habis buat beli bensin, sementara uang setoran tiap hari tetap," ujarnya saat ditemui di Jati Padang, Pasar Minggu.

Menanggapi keluhan para sopir taksi, Direktur Utama Blue Bird Group Purnomo Prawiro mengatakan akan meninjau ulang kebijakan perusahaan. Karena, ungkapnya, hal tersebut secara langsung dapat memengaruhi kinerja dan produktivitas pegawainya.

"Para sopir adalah frontliner perusahaan, jadi para pengemudi akan memberikan pelayanan baik apabila dirinya juga dilayani baik oleh perusahaan. Pelayanan  tersebut bukan saja sarana maupun prasarana kerja, tetapi juga kesejahteraannya," kata dia. (m16)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com