Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Waduk Pluit Bukan soal Dana, Duitnya Masih Rp 9,8 Triliun

Kompas.com - 20/11/2013, 08:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan dihentikannya pengerukan di Waduk Pluit bukan masalah pendanaaan. Malah, kontraktor yang masih berutang dengan Pemprov DKI.

"Bukan masalah dana, duit kita banyak kok tapi aturan harus diikuti, buktinya silpa kemarin Rp 9,8 juta triliun," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, kontraktor masih memiliki utang 1.000 rit (bolak-balik)dalam mengangkut lumpur. Setelah melakukan penghitungan ulang volume lumpur yang telah diangkut, pengerjaaan sempat terhenti karena ada proses hitung.

"Pekerjaan pasti ada kontraknya, ada perhitungan kubikasi lumpur, dan mesti dikontrol. Kalau terus kerja tidak bisa dihitung," ujarnya.

Pengamatan Warta Kota, Selasa (19/11/2013), deru mesin backhoe sudah terdengar lagi di sisi barat Waduk Pluit. Setelah puluhan alat berat itu ditarik dari permukaan waduk seluas 80 hektar itu kini hanya dua unit backhoe yang didatangkan lagi.

Kedua alat berat itu tengah beroperasi membersihkan sampah dan eceng gondok di bagian pinggir permukaan waduk. Setiap eceng gondok dan sampah dikeruk, operator bachkoe langsung meletakkannya di bibir waduk dengan tumpukan lumpur yang sudah dikeruk beberapa waktu lalu.

Heryanto, Koordinator Pelaksana Pasca-Darurat Banjir Waduk Pluit mengatakan, penurunan alat berat itu sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta. "Pada dasarnya di Waduk Pluit ini harus ada alat berat. Jadi bisa digunakan untuk mengambil sampah ataupun lumpur yang ada sewaktu-waktu," kata Heryanto.

Menurut dia, kedua backhoe didatangkan untuk mengambil eceng gondok dan sampah di permukaan air di waduk. "Masalah pengerukan lumpur itu ranah DPU (Dinas Pekerjaan Umum DKI), jadi bisa ditanyakan ke sana. Dua backhoe ini difokuskan untuk kebersihan waduk, yaitu pengangkutan sampah dan eceng gondok saja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com