Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murah Meriah Menikmati "Taman Jokowi" di Waduk Pluit

Kompas.com - 20/11/2013, 17:30 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Waduk Pluit kini menjadi salah satu tempat pelesiran baru bagi warga Penjaringan, Jakarta Utara. Saban hari, warga berbondong-bondong menikmati keindahan taman hiburan murah meriah itu.

Situasi itu menjadi peluang bagi Jawir (26) untuk menawarkan jasa ojek motor gerobak. Dengan sepeda motor roda tiga, ia melayani antar-jemput warga di sekitar Penjaringan dari dan ke Taman Waduk Pluit.

Ongkosnya tidak mahal, hanya Rp 2.000 per orang. Itu sudah cukup bagi Jawir untuk meraup pendapatan sekitar Rp 150.000 per hari dengan berkeliling daerah Penjaringan sebanyak tujuh kali. Pelanggannya sebagian besar anak-anak yang ingin bersantai di Taman Waduk Pluit.

"Lumayan ngojek begini, apalagi kalau hari libur, banyak yang manggil buat jalan-jalan," ujar pria yang sudah 5 tahun menjadi tukang ojek tersebut, Rabu (20/11/2013).

KOMPAS.com / Dian Fath Risalah El Anshari Hanya merogoh uang Rp 2000 saja warga di Penjaringan Jakarta Utara sudah bisa jalan-jalan ke Taman Waduk Pluit dengan fasilitas antar-jemput.

Mila (35), warga Gang 9 Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, bersama para tetangganya yang sebagian besar pelajar SD dan SMP, sering menggunakan jasa ojek motor gerobak Jawir. Ia cukup memesan ojek melalui telepon dan Jawir pun akan menjemput serta mengantarnya ke Waduk Pluit.

Bagi Mila, pemandangan baru Taman Waduk Pluit ini sangat memesona. Sejak ia lahir dan tinggal di Luar Batang, kawasan Waduk Pluit terlihat kumuh oleh keberadaan permukiman liar dan dipenuhi sampah berbau tak sedap. Kini waduk itu sudah berubah sejak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menginstruksikan normalisasi waduk dan mempercantik taman di sekeliling waduk.

"Senang banget di sini (Taman Waduk Pluit), seperti di Amsterdam saja," ujar ibu tiga anak itu seraya tertawa.

Keberadaan Taman Waduk Pluit itu mengobati kekecewaan Mila karena ia sudah tidak bisa ke Monumen Nasional ataupun Ancol dengan menggunakan motor gerobak. Itu dikarenakan adanya larangan motor gerobak untuk beroperasi di jalan-jalan besar Jakarta.

"Biasanya dulu ke Monas sama Ancol, bayarnya juga cuma Rp 8.000 pulang-pergi. Untung sekarang ada Taman Jokowi (sebutan Taman Waduk Pluit) ini," kata Mila.

Warga lainnya dari Luar Batang, Suhada (33), mengaku sering menggunakan transportasi motor gerobak tersebut untuk jalan-jalan dan menikmati keindahan Taman Waduk Pluit. "Ya, gimana lagi hiburannya selain jalan-jalan begini. Apalagi, sekarang ada taman ini, masak disia-siakan? Kasihan Pak Jokowi sudah bikin capek-capek," katanya.

Taman Waduk Pluit didesain sedemikian rupa sehingga warga dapat berkumpul di taman sekitar waduk. Di taman itu, ada kursi taman yang desainnya sama dengan kursi-kursi taman di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Tidak jauh dari kursi-kursi taman, terdapat juga pohon-pohon besar yang disediakan oleh PT Jakarta Propertindo. Meski pohon-pohon itu belum tampak rindang, warga toh tak merasa terganggu oleh cuaca terik saat berada di taman seluas 5 hektar tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com