Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Pelajar Jadi Jagoan, Basuki Dukung Hukuman Pelaku Tawuran

Kompas.com - 23/11/2013, 12:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta agar pelajar pelaku tawuran dihukum secara tegas. Jika tidak, Basuki khawatir para pelajar itu akan menjadi orang yang ditakuti di sekolahnya.

"Kalau tawuran tidak dihukum, kamu balik lagi ke sekolah, kamu 'naik pangkat' namanya. Orang takut sama kamu karena dianggap jagoan. Jadi, mesti dihukum," ujar Basuki sebelum berbicara dalam talkshow di Sekolah Fransiskus Asisi, Jakarta, Sabtu (23/11/2013).

Pria yang akrab disapa Ahok tersebut mengatakan, pola didik anak zaman sekarang sangat berbeda dari zamannya dahulu. Perbedaan paling mendasar adalah isu perlindungan atas anak yang dianggapnya malah memanjakan anak yang berbuat salah.

Kondisi itu, kata Basuki, didukung oleh perilaku orangtua yang kerap membela anaknya, padahal anaknya jelas-jelas bersalah. Ia menilai bahwa perilaku orangtua semacam itu merupakan bentuk salah asuh dan salah asih sebab dapat menjerumuskan sang anak.

"Orangtua seperti itu bukan sayang anak, melainkan mau hancurkan masa depan anak. Kita terlalu takut bertindak, tanpa sadar itu merusak anak sendiri. Jangan takut untuk jewer anak," ujarnya.

Meski berulang kali menimbulkan korban, aksi tawuran antarpelajar terus terulang di Jakarta. Selain menggunakan senjata tajam, pelajar juga menggunakan air keras untuk menyerang korbannya.

Pelajar juga kian berani membajak angkutan umum untuk tawuran. Pelajar tersebut akhirnya dikeluarkan dari sekolah. Orangtua mereka kemudian mengadu ke Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Mereka menuntut anaknya tidak dikeluarkan dari sekolah. KPAI pun meminta kepada Dinas Pendidikan DKI untuk membatalkan keputusan mengeluarkan pelaku pembajak bus kota dari sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com