Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Demo, Pasien Batal Cek Kehamilan

Kompas.com - 27/11/2013, 12:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi solidaritas "Stop Kriminalisasi Dokter" juga dilakukan sebagian dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur. Rumah sakit tersebut tidak melayani pasien rawat jalan, tetapi hanya menerima pasien gawat darurat.

Hal ini membuat Sani (32), warga Cipinang Muara, membatalkan untuk mengecek kandungan istrinya, Tuti (32). Kasir menyarankan pasangan suami istri itu agar kembali lagi pada Kamis (28/11/2013).

"Tadi datang ke kasir, katanya besok baru ada (pelayanan). Saya datang mau check up, memeriksa kehamilan istri. Saya dapat surat rujukan dari Puskesmas Cipinang Muara, suruh ngecek di sini," kata Sani kepada Kompas.com, di RS Budhi Asih, Rabu (27/11/2013) siang.

Sani mengatakan, ia hendak mengecek kandungan istrinya yang sudah berusia 6 bulan jalan 7 bulan. Dengan keadaan tersebut, ia mengaku memakluminya.

"Enggak masalah, kan cuma satu hari tanggal 27 ini. Habis dokternya demo, mau dikatakan apa. Mereka perlu mengeluarkan pendapat," ujar Sani.

Sani mengaku telah mengetahui para dokter akan berdemo pada hari ini. Namun, dia tidak menyangka layanan rumah sakit itu berdampak. Meski begitu, dia memakluminya.

"Yang penting istilahnya kalau ada pasien gawat darurat langsung ditangani. Kita kan enggak darurat banget. Cuma periksa kehamilan," katanya.

Kepala Humas RSUD Budhi Asih Dr Monang Sirait, MARS mengatakan bahwa memang pemeriksaan kehamilan yang termasuk dalam pasien rawat jalan belum dapat dilakukan pada hari ini. Namun, untuk pasien gawat darurat tetap berjalan.

"Untuk rawat jalan memang semua poli, kecuali yang gawat darurat," kata Monang pada saat ditemui di kantornya.

Monang melanjutkan, ada 20 dokter spesialis dan umum yang bekerja di sana ikut dalam aksi solidaritas menuju Mahkamah Agung pada pukul 09.00 tadi. Total, ada 50 dokter yang bekerja di rumah sakit itu ikut dalam aksi solidaritas tersebut.

"Sebelum mereka berangkat, sejak pagi sudah mengerjakan tugas pasiennya dan melakukan pemeriksaan terhadap semua yang rawat inap. Di UGD juga kita stand by lima orang," ujar Monang.

Terhitung hari ini, kata dia, ada lebih kurang 200 pasien yang dirawat di rumah sakit berkapasitas 326 tempat tidur itu. Dari informasi Kementerian Kesehatan, lanjutnya, aksi solidaritas tersebut tidak berlangsung lama. Ia menjamin pelayanan gawat darurat di RSUD Budhi Asih tetap berjalanan. Sebab, para perawat di rumah sakit itu juga disiapkan untuk melayani pasien.

"Masyarakat yang berobat juga sudah tahu dari media seperti televisi dan koran. Jadi banyak yang enggak datang hari ini. Terlebih pasien yang memang biasa datang di sini. Dan, besok juga sudah berjalan seperti biasa kembali," jelas Monang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com