Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Ayo Selamatkan Lebih Banyak Rumah dari Bahaya Kebakaran

Kompas.com - 28/11/2013, 09:14 WIB
advertorial

Penulis

Awas soal listrik bukan berarti hanya sibuk memikirkan soal rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL). Namun, ada hal mendasar yang juga harus dipikirkan adalah mendorong kebiasaan menggunakan listrik dengan bijak, baik dan benar agar efisien serta aman.

"Click to Save" adalah sebuah kampanye yang bertujuan menggugah setiap orang untuk berubah untuk urusan listrik. Karena, menurut data kejadian bencana kebakaran sejak Januari 2013 di Jakarta telah mencapai 739 kasus dengan jumlah korban jiwa mencapai 36 orang meninggal dan 54 korban luka. Satu hal yang masih jadi masalah utama adalah korsleting listrik yang paling banyak menyumbang kasus kebakaran tersebut hingga mencapai 545 kasus.

Kampanye "Click to Save" yang saat ini telah berjalan secara online mengharapkan setiap orang ikut berpartisipasi untuk bersama-sama menyelamatkan rumah sederhana dari bahaya kebakatan akibat hubungan pendek listrik sambil menghemat energi. Cara untuk ikut berpartisipasi kampanye "Click to Save" yaitu dengan mengunggah video berdurasi 10 detik. Video yang diunggah tersebut harus bertema soal menghemat energi dengan cara mematikan lampu selama 10 detik. Contohnya, bisa mematikan saklar lampu di rumah Anda.

Setiap 100 detik yang terkumpul dari kampanye ini akan menyelamatkan 1 rumah sederhana dengan memberikan sumbangan berupa satu set MCB dan ELCB. Pada akhirnya, kampanye "Click to Save"  tersebut akan ada 1000 rumah sederhana yang terselamatkan dan mendapat manfaat dari kampanye ini. Satu set MCB dan ELCB yang akan disumbangkan tersebut sebelumnya sudah diketahui oleh Wakil Gurbernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan selanjutnya akan didistribusikan melalui Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta.  

"Berangkat lebih jauh lagi dari menyediakan produk dan layanan berkualitas, kami dengan bangga mempersembahkan kampanye "Click to Save" sebagai bentuk lain dari komitmen kami untuk memastikan bahwa konsumen kami dapat menggunakan energinya secara maksimal. Melalui kampanye ini kami mendorong masyarakat untuk "Save Energy" menghemat penggunaan listrik, "Save Money" menghemat biaya listrik, "Save Your Family" menyelamatkan keluarga dari bahaya sengatan listrik dan "Save The Environment" melindungi lingkungan dari bahaya korsleting yang berujung pada kebakaran." Ujar Donald Situmorang, Head of Marketing Communications Schneider Electric Indonesia.

Ide awal "Click to Save" berasal dari Schneider Electric Indonesia

Kampanye "Click to Save" pertama kali digaungkan oleh Schneider Electric Indonesia yang dikenal sebagai pemimpin global di bidang manajemen energi yang secara rutin menggaungkan pesan-pesan positif untuk memastikan pemasangan dan penggunaan listrik yang berkualitas, efisien dan aman.

"Efisiensi dan keamanan adalah dua isu penting yang harus diperhatikan dalam konsumsi energi sehari-hari. Data terkini menunjukan bahwa sektor rumah tangga mengkosumsi sekitar 11% dari total konsumsi energi di Indonesia. Untuk itu, upaya efisiensi energi di sektor ini sangat penting, bukan hanya untuk menghemat biaya pemakaian energi rumah tangga yang bersangkutan, namun juga untuk mengerem pemakaian energi secara keseluruhan. Selain itu, keamanan juga menjadi isu yang utama, mengingat pemasangan listrik yang tidak baik telah menyebabkan tingginya insiden kebakaran di seluruh Indonesia." Tandas Vice President for Partner Retail Schneider Electric  Indonesia, Cin Cin Go.

Selain pihak Schneider Electric, turut hadir juga Raul Renanda yang juga seorang artsitek dan Nicholas Saputra yang didaulat menjadi duta kampanye "Click to Save." Pada kesempatan tersebut Raul Renanda sempat menjelaskan bagaimana pentingnya merencanakan efisiensi energi dan keamanannya. Perencanaan pemasangan listrik yang menyuluruh saat membangun sebuah bangunan dapat memberikan berbagai peluang untuk penghematan energi sekaligus perlindungan keselamatan hal tersebut dilakukan saat memilih tata letak dan desain yang tepat, perencanaan kebutuhan dan pemasangan listrik secara teliti serta pemilihan peralatan listrik yang berkualitas, sesuai dengan syarat, termasuk standar keamanan maupun efisiensi energi.

Untuk itu, Schnider Indonesia telah menyediakan rangkaian produk dan solusi yang mampu membantu memastikan pemasangan dan penggunaan listrik yang aman dan efisien, seperti circuit breakers, saklar, soket dan kontak berkualitas serta Home Automation System. Bahkan, Schneider Electric Indonesia juga telah mengadakan pelatihan secara berkala untuk para instaltir memperkenalkan praktek pemasangan listrik terbaik di berbagai wilayah Indonesia hingga telah meluluskan 7000 instaltir bersertifikasi Schneider Electric Indonesia.

Nicholas Saputra seorang aktor yang juga berperan sebagai duta Schneider Electric Indonesia menyatakan bahwa dirinya berencana membangun rumah yang juga harus hemat energi sekaligus menjamin keamanannya. Nicholas pun mengakui bahwa dirinya dengan teliti telah menemukan Home Automation System dari Schnider Indonesia sebagai solusi yang mampu mengendalikan penggunaan listrik sesuai dengan kebutuhannya bahkan saat bepergian. Jadi, dirinya dapat dengan mudah mengendalikannya melalui smartphone.

Pada kesempatan yang sama Nicholas Saputra juga berujar "Sebagai mitra dari kampanye ini, saya percaya bahwa gerakan yang dihasilkan dari kampanye ini akan menjadi begitu besar karena dilakukan melalui jalur digital, yang sangat memudahkan siapa pun untuk ikut berpartisipasi. Menariknya, selain menyebarluaskan kebiasaan untuk menghemat listrik di rumah, kampanye ini juga dapat menggugah kepedulian sosial kita."

Lain halnya dengan Cin Cin Go yang menyatakan bahwa kampanye "Click to Save" akan didukung secara penuh baik secara online maupun terjun langsung ke masyarakat. Dirinya pun berharap kampanye "Click to Save" ini akan berdampak positif dengan ikut berpartisipasi dan sadar akan pentingnya efisiensi dan keamanan penggunaan energi.

Jadi, tunggu apalagi saatnya beraksi menggaungkan pesan positif tentang efisiensi dan keamanan penggunaan listrik melalui www.clicktosave.me sekarang! (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com