Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Sabu, Wakil Ketua Kadin Terbukti Konsumsi Ekstasi

Kompas.com - 02/12/2013, 18:45 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) RI Bidang Pembangunan Perbatasan Endang Kesumayadi resmi ditetapkan sebagai tersangka setelah terbukti membawa narkoba jenis sabu. Setelah menjalani tes urine, Endang diketahui positif menggunakan amfetamin, methyl dioxymethamphetamine (MDMA), dan H5. Ketiga zat tersebut biasa ditemukan dalam pil ekstasi dan happy five.

"Setelah dites urine, terbukti menggunakan ekstasi dan sabu. Walaupun barang bukti yang ditemukan hanya sabu," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nugroho Aji, Senin (2/12/2013), di Mapolda Metro Jaya.

Nugroho menjelaskan, penangkapan berawal dari adanya informasi masyarakat tentang sering terjadinya penyalahgunaan narkoba di salah satu hotel di Jakarta Barat. Setelah dilakukan operasi, polisi menangkap Endang saat ia tergesa-gesa masuk ke lobi dengan membawa tas.

"Setelah dilakukan penggeledahan, ternyata benar ada bong sabu di dalam tasnya dan satu gram sabu di dalam dompet," ujar Nugroho.

Ketika ditangkap, Endang seorang diri. Polisi masih menelusuri apakah ia merupakan jaringan pengedar atau hanya pemakai. Saat ini Endang masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya.

Sementara itu, Ketua Kadin Suryo Bambang Sulistio membenarkan bahwa wakilnya tersebut terseret kasus narkoba. Ia mengaku kaget saat mendengar peristiwa ini. "Kita sangat prihatin dan sangat menyesal. Kita sendiri tak menyangka. Dia orangnya tak neko-neko, sangat pekerja keras," ujarnya.

Suryo enggan mencampuri urusan ini lebih dalam karena permasalahan ini merupakan urusan pribadi. Namun, Kadin tetap akan memberikan bantuan hukum kepada Endang. Saat ini Kadin belum mengambil sikap dan masih menunggu proses hukum dari polisi.

Endang ditangkap di lobi Hotel Mercure pada Senin sekitar pukul 01.00. Dalam penangkapannya itu, ditemukan barang bukti berupa satu gram sabu. Kini ia dijerat Pasal 114 Ayat 12 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman empat tahun kurungan penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com