Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Usulkan Amnesti Lurah yang Terlibat Kasus Korupsi

Kompas.com - 05/12/2013, 07:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengusulkan agar lurah yang terlibat kasus korupsi diampuni. Pertimbangannya, kesalahan mereka terjadi secara berjemaah karena didorong oleh situasi birokrasi yang tidak transparan.

Setidaknya ada empat pejabat dan mantan pejabat di tingkat kelurahan di Jakarta Timur yang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah mantan Lurah Pulogadung berinisial TY dan Lurah Ceger FFL. Bendahara dari kedua kelurahan itu juga turut menjadi tersangka. Saat ini penyidik kejaksaan sedang memeriksa Lurah Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, yang diduga terlibat persoalan serupa.

"Penangkapan lurah-lurah harus dihentikan. Jika diteruskan banyak yang kena. Kita harus berani meniru mantan Presiden Afrika Selatan Neslon Mandela. Ketika pejabat membuat kesalahan harus berani membuat amnesti, pemutihan saja, tidak perlu ada denda. Berikutnya diberlakukan hukuman yang berat jika masih korupsi lagi. Langkah ini perlu agar ke depan kita bisa bersih,” kata Basuki, Rabu (4/12/2013), di Jakarta.

Menurut Basuki, langkah pengampunan itu bertujuan meningkatkan pelayanan publik. Sementara saat ini mulai ada kegelisahan di kalangan lurah terkait penangkapan sejumlah pejabat di tingkat kelurahan. Padahal, mereka baru memulai semangat baru setelah mengikuti seleksi terbuka pada Juni lalu.

Lurah hasil seleksi saat ini pun masih bekerja di lingkungan orang-orang lama. Sementara pejabat baru hasil seleksi tertekan sehingga perlu dukungan banyak pihak. "Kita harus lawan mereka bersama-sama. Praktik setoran tidak boleh ada lagi," katanya.

Menanggapi usulan Basuki, sejumlah lurah merespons positif. Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli mendukung rencana ini. Kasus korupsi yang melibatkan pejabat di tingkat kelurahan membuatnya lebih hati-hati bekerja. Namun, pemberitaan mengenai hal itu cukup menyita perhatiannya.

Penyidikan tetap lanjut

Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Timur Jhonny Manurung melalui Kepala Seksi Intel Kejari Jaktim Asep Sontani berpendapat, penyidikan terhadap beberapa lurah tidak bisa dihentikan.

”Kami tetap konsisten pada penyidikan. Setiap perbuatan yang melawan hukum akan kami sidik,” kata Asep.

Apalagi, dari beberapa lurah dan mantan lurah yang telah dinyatakan sebagai tersangka terbukti menggelapkan anggaran kelurahan. TY yang saat ditangkap pada akhir Oktober lalu menjabat Kasubag Protokol Pemkot Jaktim diduga melakukan korupsi anggaran Kelurahan Pulogadung tahun 2012 sebesar Rp 621 juta dari 14 mata anggaran. Modusnya, TY membuat laporan fiktif dengan cara menggunakan nota tanda terima dan cap toko yang dibuat sendiri.

Namun, Asep mengakui, sejauh ini Kejari Jaktim baru menemukan penyimpangan anggaran di tingkat kelurahan. "Kami belum menemukan dugaan korupsi yang lainnya," ucapnya.

Kejari Jaktim masih terus menyelidiki sejumlah indikasi korupsi di wilayah Jakarta Timur. Tak berhenti di indikasi korupsi tingkat kelurahan.

Sementara itu, dugaan korupsi PD Dharma Jaya hingga saat ini belum juga diungkap Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Padahal, laporan dugaan korupsi di badan usaha milik daerah DKI Jakarta itu telah disampaikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) wilayah DKI Jakarta kepada Kejati DKI pada Desember 2012 dengan surat laporan Nomor 143/S/XVIII.JKT.12/2012.

BPK menemukan penyimpangan anggaran di PD Dharma Jaya selama 2008-2011. Untuk tahun anggaran 2008-2009, ditemukan beberapa kelemahan yang menyebabkan terjadinya ketidakpatuhan terhadap ketentuan atas pengelolaan pendapatan dan biaya sebesar Rp 27,1 miliar atau sekitar 19,38 persen dari realisasi anggaran perusahaan.

Selanjutnya, pada 2010-2011, ditemukan indikasi kerugian pada perusahaan itu sebesar Rp 7,2 miliar, kekurangan penerimaan perusahaan sebesar Rp 1,4 miliar, dan ketidakefisienan perusahaan sebesar Rp 821,5 juta. (NDY/MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com