"Pemogokan sopir bus itu bukan dari kami penyebabnya, transjakarta sudah membayarkan tagihan kepada operator," kata Humas UP Transjakarta Sri Ulina Pinem, Jumat (6/12/2013), di Jakarta.
Menurut Sri, tagihan yang dikirimkan operator terlambat dimasukkan ke transjakarta. Berkas yang masuk itu langsung diproses dalam waktu kurang dari satu minggu.
Persoalan pemogokan itu, kata Sri, sedang diselesaikan secara internal oleh operator. Walau ada pemogokan, UP Transjakarta berupaya agar pelayanan ke penumpang tidak terganggu.
Bantuan bus untuk Koridor V sebanyak 12 bus gandeng, Koridor VII ada 16 bus tunggal, rute khusus Pusat Grosir Cililitan (PGC)-Harmoni 16 bus tunggal dan 5 bus gandeng, serta PGC-Ancol ada 6 bus tunggal dan 3 bus gandeng yang dikerahkan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pemogokan sopir bus itu sangat mengganggu. Basuki berencana akan mengambil alih peran operator jika terus-menerus bermasalah. "Kami punya kemampuan dan lembaga yang mengelola transjakarta," kata Basuki.
Persoalan kerja sama dengan operator kerap muncul menyangkut gaji sopir. Basuki menduga, selain karena keterlambatan pembayaran, operator memotong gaji mereka. Jika hal itu benar-benar terbukti, maka langkah yang disebutnya tadi akan dilakukan Pemprov DKI.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.