Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perwakilan Raja Papua: Harusnya Festival Budaya Dibiayai APBN

Kompas.com - 08/12/2013, 20:02 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- World Royal Heritage 2013 yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta selesai dihelat. Berbagai tanggapan, baik kritik, saran, bahkan pujian terhadap acara tersebut terlontar dari para peserta festival.

Harun Sabuku, Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua yang mewakili 9 kerajaan di Papua, mengapresiasi positif acara tersebut. Tapi, persoalan biaya yang kurang memadai menjadi sorotan pihaknya.

Harusnya, anggaran untuk acara serupa lebih besar dari saat ini. "Kami di daerah jauh ini persoalan biaya. Harusnya ini APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) yang biayai. Kalau sekarang kan hanya APBD, Pak Jokowi dan Basuki punya biaya," ujarnya usai kirab di Monas,Minggu(8/12/2013).

Dengan APBN, lanjut Harun, otomatis alokasi anggarannya akan lebih besar. Dengan demikian, perwakilan yang hadir akan lebih lengkap lagi. Pasalnya, Papua yang memiliki 9 kerajaan diketahui hanya mengirimkan satu perwakilan kerajaan saja, kerajaan Kaimana.

"Daerah tidak mungkin membiayai itu sepenuhnya. Mengingat ini acara bagus manfaatnya, ada baiknya APBN bantu," ujarnya.

Raja Tabanan Bali I Gusti Ngurah Agung melontarkan apresiasi positif senada. Menurutnya, acara serupa harus dipertahankan pada tahun-tahun mendatang. Satu yang menjadi alasannya yakni di tengah perkembangan zaman, kebudayaan menjadi terkikis.

"Kita mungkin tidak ingat, Indonesia ini berdiri atas dasar inisiatif dari kerajaan-kerajaan zaman dulu. Karena itu kita jangan lupa sama kerajaan-kerajaan ini. Ini modal bangsa kita," ujar Agung.

Agung juga mengatakan, acara tersebut juga mengoptimalkan komunikasi antara kerajaan-kerajaan di seluruh Indonesia melalui Forum Silaturahmi Keraton Nusantara yang selama ini berjalan.

Dengan begitu, kerajaan-kerajaan bisa saling mengembangkan diri. Seperti diketahui, sebanyak 500 orang yang terdiri dari 156 kerajaan seluruh Indonesia, 10 kerajaan dunia dengan 30 kereta kencana, berarak-arakan mengelilingi Monas melalui kawasan di Jalan Medan Merdeka.

Acara tersebut merupakan bagian dari World Royal Heritage 2013 yang telah digelar sejak 5 Desember 2013 lalu.

Dengan dipimpin Jokowi serta Basuki yang menunggangi sendiri kereta kencana dengan dua kuda cokelat, peserta menempuh jalur sekitar 4 kilometer dari pkul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB. Ribuan warga tampak antusias ketika memadati rute tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com