JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pelaksanaan uji coba jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang setelah penggarapannya selesai pada pekan ketiga Desember 2013. Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudi Siahaan mengatakan saat ini kontraktor, PT Istaka Karya telah dalam tahap penyelesaian.
"Mungkin nanti setelah ini lanjut pengaspalan dan di minggu ketiga Desember sudah selesai, langsung uji coba," kata Manggas kepada wartawan, Minggu (15/12/2013), di Jakarta.
Manggas mengatakan, biasanya akan ada pembenahan atau evaluasi menjelang pengoperasian jalan layang tersebut. Ia menyerahkan kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk menangani penghitungan daya tampung dan kecepatan maksimum kendaraan di jalan itu. Ia menjelaskan di ujung jembatan, biasanya akan ada perlambatan kecepatan kendaraan. Di saat uji coba nanti akan dilihat berapa rata-rata kecepatan kendaraan bermotor yang melintas.
"Kadang-kadang ada gangguan orang menyeberang, ya nanti kita lihatlah. Kita cari waktu yang tepat, Desember pasti rampung," kata Manggas.
Pengoperasian JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang diharapkan dapat mengurangi beban Jalan Satrio. Jalan layang maupun jalan di bawahnya sama-sama dapat digunakan untuk lalu lintas dari Tanah Abang ke Kampung Melayu atau sebaliknya. "Arus di bawah local traffic dan di atas true traffic," kata dia.
Anggaran pembangunan jalan layang tersebut menggunakan APBD DKI 2013. Ada tiga paket dalam pengerjaan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, yaitu paket Casablanca, paket Prof Dr Satrio, dan paket Mas Mansyur. Biaya pembangunan jalan layang paket KH Mas Mansyur sebesar Rp 64 miliar, paket Casablanca Rp 2 miliar, paket Jalan Prof Dr Satrio Rp 21,5 miliar, anggaran pembangunan ramp on (tanjakan) dan ramp off (turunan) barat Rp 1,5 miliar. Adapun ramp on-off timur Rp 12,5 miliar.
Sementara itu, anggaran paket Mas Mansyur sebesar Rp 840 miliar. Pengerjaan paket Mas Mansyur menjadi pengerjaan yang paling sulit dan lebih mahal dibandingkan paket lain. Seharusnya, JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang ini rampung Desember 2012 lalu. Namun, dalam proses penyelesaiannya, Gubernur DKI Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menilai PT Istaka Karya sebagai pelaksana proyek telah gagal memenuhi target pengerjaan proyek (wanprestasi). Setelah mendapat audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), pembangunan jalan layang itu dilanjutkan kembali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.