JAKARTA, KOMPAS.com —
Uji coba penutupan empat pintu tol dalam kota dipastikan dilakukan mulai hari ini, Senin (16/12/2013), pada jam tertentu. Empat pintu tol itu adalah pintu keluar Pancoran, Tegal Parang, dan Dharmais serta pintu masuk Semanggi 1.

Keempat pintu tol itu dari hasil kajian selama ini menjadi salah satu biang kemacetan arus lalu lintas di sepanjang ruas Cawang-Grogol. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, uji coba dipastikan akan berlangsung hari ini.

”Mulai Senin, 16 Desember, uji coba penutupan empat pintu tol dalam kota, yakni pintu keluar Dharmais, Tegal Parang, dan Pancoran serta pintu masuk Semanggi 1,” kata Rikwanto di sela-sela acara turnamen futsal Kapolda Cup, di Pancoran, kemarin pagi.

Untuk pintu keluar (off ramp) Dharmais, Tegal Parang, dan Pancoran, penutupan akan dilakukan pagi hari selama dua jam, yakni mulai dari pukul 08.00 hingga 10.00. Adapun untuk Semanggi 1, penutupan akan dilakukan selama empat jam pada sore hingga malam hari, yakni pukul 16.00-20.00.

Mengenai berapa hari rencana uji coba itu, kata Rikwanto, masih akan dikaji lagi tergantung evaluasi sepanjang pelaksanaan penutupan. Kebijakan penutupan bisa lebih lama jika dinilai bisa mengurangi kemacetan.

Sejumlah warga yang ditemui mengakui sudah mengetahui rencana penutupan itu. Sebagian warga juga sepakat dengan penutupan itu jika memang bisa memperlancar arus lalu lintas di sepanjang ruas Cawang-Grogol yang selama ini sering macet parah saat jam sibuk.

”Kalau memang bisa mengatasi kemacetan arus lalu lintas, sebaiknya penutupan jangan hanya sementara, tetapi dipermanenkan,” kata Sudibyo, warga Pancoran.

Saat penutupan pintu masuk Semanggi 1, calon pengguna tol bisa masuk lewat Semanggi 2. PT Jasa Marga akan mempekerjakan 12 orang untuk jemput bola pembayaran tiket di Semanggi 2 agar tidak terjadi penumpukan.

Antisipasi bandara

Dalam siaran pers-nya, selain untuk mengurai kemacetan, penutupan empat pintu tol itu juga bagian dari rekayasa lalu lintas yang dilakukan PT Jasa Marga. Pihaknya juga tengah mengantisipasi pemindahan sejumlah penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Halim Perdana Kusuma karena padatnya lalu lintas udara di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Pemindahan penerbangan dilakukan mulai dari 10 Januari 2014. Dengan 66 penerbangan per hari dan setiap pesawat mengangkut 150 penumpang, jumlah orang yang pergi dan datang ke bandara tersebut mencapai 9.000 orang.

Sementara itu, akses yang tersedia hanya ada satu, yakni Jalan Halim Perdanakusuma yang dapat diakses dari Jalan MT Haryono dan perempatan Cawang. Padahal, ruas jalur Cawang-Grogol, baik di jalur tol maupun di non-tol, terjadi kepadatan setiap hari.

Menjelang pintu keluar Pancoran dan Tegal Parang, misalnya, setiap pagi antrean kendaraan bisa sampai Cawang.

Sementara imbas antrean kendaraan di pintu keluar Dharmais setiap sore bisa mencapai Bandara Soekarno-Hatta dan Tol Merak. Kepadatan juga terjadi di sekitar Jembatan Semanggi karena adanya pertemuan arus pintu masuk Plaza Semanggi, keberadaan halte bus, dan antrean kendaraan yang akan masuk pintu Semanggi 1.

Sterilisasi jalur transjakarta sepanjang ruas Cawang-Grogol juga membuat kepadatan kendaraan di jalan non-tol di MT Haryono, Gatot Subroto, dan S Parman. Kepadatan kian parah karena pertemuan kendaraan yang hendak keluar Tol Dharmais, Pancoran, dan Tegal Parang dengan kendaraan di jalur non-tol.

Selain penutupan pintu tol, sejumlah solusi diterapkan untuk mengurangi kemacetan di ruas tersebut. Solusi yang lebih dulu diterapkan adalah pembatasan kendaraan berat (truk) di tol dalam kota mulai dari pukul 05.00 hingga 22.00 dan pemberlakuan jalur contra flow (lawan arus) Cawang-Semanggi dan Tomang-Senayan pada pukul 07.00-10.00. (RAY)