Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Geser "Pak Ogah" Jaga Pelintasan KA

Kompas.com - 17/12/2013, 13:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Satpol PP DKI Jakarta telah menyebar personelnya untuk menjaga beberapa titik pintu perlintasan di Ibu Kota. Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan penjagaan perlintasan itu hanya bersifat membantu, tidak sampai menilang.

"Sudah saya perintahkan kepada Kasatpol PP di lima wilayah untuk menyebar petugasnya," kata Kukuh, di Balaikota Jakarta, Selasa (17/12/2013). Penjagaan perlintasan kereta api itu sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan permintaan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Bantuan itu juga karena keterbatasan personel PT KAI. Beberapa titik yang telah dijaga Satpol PP, antara lain Bintaro, Roxy, Jalan Angkasa Jakarta Timur, dan Cakung. Tiap lokasi ditempatkan sebanyak empat personel. Lokasi tersebut merupakan lokasi rawan kecelakaan dan banyak "pak ogah" yang berdiri di tengah rel perlintasan kereta mengatur lalu lintas secara liar.

Di samping itu, apabila PT KAI meminta bantuan Satpol PP untuk menertibkan PKL liar yang berada di perlintasan, kata dia, Satpol PP akan siaga membantu.

Penjagaan perlintasan kereta api di empat titik itu, mulai dilaksanakan pada Senin (16/12/2013) kemarin. Melalui penerjunan personel Satpol PP di pintu perlintasan kereta api dapat mengurangi angka kecelakaan.

Terakhir kecelakaan terjadi di pintu perlintasan kereta di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan. Kecelakaan melibatkan kereta rel listrik (KRL) jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki bermuatan bahan bakar minyak (BBM) premium.

Akibat kecelakaan tersebut, sebanyak tujuh orang tewas, termasuk masinis, asisten masinis, dan teknisi. Puluhan penumpang juga mengalami luka-luka. Padahal saat peristiwa terjadi pintu pelintasan sudah proses menutup namun sopir truk tangki tetap nekat menerobos.

"Yang jelas begini kalau sudah masuk ke wilayah stasiun atau rumah orang, kita enggak bisa menertibkan kecuali diminta. Untuk menertibkan, kita harus koordinasi lebih dahulu dengan PT KAI dan polisi," kata Kukuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com