"Sudah saya perintahkan kepada Kasatpol PP di lima wilayah untuk menyebar petugasnya," kata Kukuh, di Balaikota Jakarta, Selasa (17/12/2013). Penjagaan perlintasan kereta api itu sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan permintaan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Bantuan itu juga karena keterbatasan personel PT KAI. Beberapa titik yang telah dijaga Satpol PP, antara lain Bintaro, Roxy, Jalan Angkasa Jakarta Timur, dan Cakung. Tiap lokasi ditempatkan sebanyak empat personel. Lokasi tersebut merupakan lokasi rawan kecelakaan dan banyak "pak ogah" yang berdiri di tengah rel perlintasan kereta mengatur lalu lintas secara liar.
Di samping itu, apabila PT KAI meminta bantuan Satpol PP untuk menertibkan PKL liar yang berada di perlintasan, kata dia, Satpol PP akan siaga membantu.
Penjagaan perlintasan kereta api di empat titik itu, mulai dilaksanakan pada Senin (16/12/2013) kemarin. Melalui penerjunan personel Satpol PP di pintu perlintasan kereta api dapat mengurangi angka kecelakaan.
Terakhir kecelakaan terjadi di pintu perlintasan kereta di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan. Kecelakaan melibatkan kereta rel listrik (KRL) jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki bermuatan bahan bakar minyak (BBM) premium.
Akibat kecelakaan tersebut, sebanyak tujuh orang tewas, termasuk masinis, asisten masinis, dan teknisi. Puluhan penumpang juga mengalami luka-luka. Padahal saat peristiwa terjadi pintu pelintasan sudah proses menutup namun sopir truk tangki tetap nekat menerobos.
"Yang jelas begini kalau sudah masuk ke wilayah stasiun atau rumah orang, kita enggak bisa menertibkan kecuali diminta. Untuk menertibkan, kita harus koordinasi lebih dahulu dengan PT KAI dan polisi," kata Kukuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.