Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2013, 20:50 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya mengklaim penyidikan kecelakaan kereta yang melibatkan truk di perlintasan Pondok Betung, Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sepekan lalu, berlangsung cepat. Meskipun demikian, polisi belum dapat mengungkapkan hasilnya dan belum menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, setelah seluruh pemeriksaan digabung menjadi satu, hasilnya akan disampaikan kepada publik. Penyidikan kasus kecelakaan tersebut melibatkan Traffic Accident Analysis (TAA) Mabes Polri, laboratorium forensik, saksi ahli, dan lainnya.

"Nanti pemeriksaan digabung satu, baru disampaikan, karena penyidik tidak bisa bekerja sendiri, juga mengandalkan TAA, labfor, dan saksi ahli. Jadi kecepatan (penyidikan) sudah cukup cepat, hanya menyampaikan hasilnya harus komprehensif," kata Rikwanto, Selasa (17/12/2013), di Mapolda Metro Jaya.

Hasil pemeriksaan tersebut akan dikaitkan dengan keterangan para saksi yang saat ini berjumlah 11 orang. Rikwanto menyebutkan, sebagian saksi yang pernah berbicara kepada media massa sempat menolak dimintai keterangan. "Namun, setelah dikasih pemahaman, mereka baru mau," ujar Rikwanto.

Rikwanto menambahkan, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno sudah meminta agar polisi fokus dalam penyidikan tersebut dan menuntaskannya segera.

Hingga saat ini, polisi belum menentukan siapa yang dianggap bertanggung jawab atas peristiwa nahas tersebut. Termasuk kemungkinan menetapkan adanya tersangka dari kecelakaan yang merenggut 7 jiwa dan melukai lebih dari 80 orang. "Belum ada yang jadi tersangka. Belum ada yang dipersalahkan, masih mengumpulkan saksi-saksi," ujar Rikwanto.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK47 Pasar Minggu-Ciganjur via Ragunan

Rute Mikrotrans JAK47 Pasar Minggu-Ciganjur via Ragunan

Megapolitan
Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Megapolitan
Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Megapolitan
Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Megapolitan
Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Megapolitan
Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Megapolitan
Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Megapolitan
Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Megapolitan
Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Megapolitan
Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Megapolitan
Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com