JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya mengklaim penyidikan kecelakaan kereta yang melibatkan truk di perlintasan Pondok Betung, Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sepekan lalu, berlangsung cepat. Meskipun demikian, polisi belum dapat mengungkapkan hasilnya dan belum menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, setelah seluruh pemeriksaan digabung menjadi satu, hasilnya akan disampaikan kepada publik. Penyidikan kasus kecelakaan tersebut melibatkan Traffic Accident Analysis (TAA) Mabes Polri, laboratorium forensik, saksi ahli, dan lainnya.
"Nanti pemeriksaan digabung satu, baru disampaikan, karena penyidik tidak bisa bekerja sendiri, juga mengandalkan TAA, labfor, dan saksi ahli. Jadi kecepatan (penyidikan) sudah cukup cepat, hanya menyampaikan hasilnya harus komprehensif," kata Rikwanto, Selasa (17/12/2013), di Mapolda Metro Jaya.
Hasil pemeriksaan tersebut akan dikaitkan dengan keterangan para saksi yang saat ini berjumlah 11 orang. Rikwanto menyebutkan, sebagian saksi yang pernah berbicara kepada media massa sempat menolak dimintai keterangan. "Namun, setelah dikasih pemahaman, mereka baru mau," ujar Rikwanto.
Rikwanto menambahkan, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno sudah meminta agar polisi fokus dalam penyidikan tersebut dan menuntaskannya segera.
Hingga saat ini, polisi belum menentukan siapa yang dianggap bertanggung jawab atas peristiwa nahas tersebut. Termasuk kemungkinan menetapkan adanya tersangka dari kecelakaan yang merenggut 7 jiwa dan melukai lebih dari 80 orang. "Belum ada yang jadi tersangka. Belum ada yang dipersalahkan, masih mengumpulkan saksi-saksi," ujar Rikwanto.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.