Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2013, 07:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Kereta Api Indonesia mengabadikan nama tiga awak kereta api commuter line 1131 yang tewas dalam kecelakaan di pelintasan Bintaro, Jakarta Selatan, Senin pekan lalu. Nama mereka dilekatkan pada nama balai pendidikan dan pelatihan di Yogyakarta, Bekasi, dan Bandung.

Pengorbanan Darman Prasetyo (25), Sofyan Hadi (20), dan Agus Suroto (24) diharapkan menjadi semangat bagi semua pegawai PT KAI. Nama masinis Darman Prasetyo akan diabadikan dengan mengganti nama Balai Pelatihan Teknik Traksi Yogyakarta. Kawah candradimuka bagi para masinis dan asistennya ini selanjutnya akan bernama Balai Pendidikan dan Latihan Darman Prasetyo.

Nama asisten masinis Agus Suroto dilekatkan pada Balai Pelatihan Operasi dan Pemasaran Bandung. Tempat mencetak tenaga operasional, seperti pemimpin perjalanan dan kondektur, ini selanjutnya bernama Balai Pendidikan dan Latihan Agus Suroto.

Sopyan Hadi, teknisi kereta api, namanya disematkan pada Balai Pelatihan Teknik Prasarana Bekasi. Tempat pendidikan bagi teknisi rel dan kereta api ini selanjutnya berganti nama menjadi Balai Pendidikan dan Latihan Sopyan Hadi.

”Ini bentuk penghormatan kami kepada karyawan terbaik. Semoga kiprah mereka bisa jadi kenangan yang baik bagi kami semua,” kata Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI Daerah Operasi I Jabodetabek Sukendar Mulya, di Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Rabu, perwakilan karyawan Kompas pengguna KRL menyerahkan tali asih kepada korban kecelakaan. Tali asih tersebut diserahkan Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Ninuk Mardiana Pambudy di kantor PT KAI Commuter Jabodetabek, di Stasiun Juanda, Jakarta.

Penyerahan tali asih berlangsung dalam suasana haru. ”Atas nama ketiga rekan kami, kami sampaikan terima kasih,” kata Vice President Train Crew Management PT KAI Porwanto Handry.

Direktur Komersial dan Humas PT KAI Commuter Jabodetabek Makmur Syaheran mengatakan, peristiwa naas 9 Desember lalu menjadi momentum meningkatkan pelayanan. Tahun depan PT KAI menambah jadwal keberangkatan pada siang hari.

Selama ini jadwal keberangkatan siang hari agak longgar yang dipakai untuk perawatan kereta. ”Namun, kami ingin menambah pelayanan kepada pengguna kereta di luar jam sibuk. Akan ada penambahan 20 perjalanan per hari,” kata Makmur.

Pertamina diperiksa

Terkait kasus kecelakaan yang menewaskan tujuh orang itu, penyidik Polda Metro Jaya memeriksa 18 saksi. Dua orang di antaranya dari PT Pertamina, yakni seorang manajer dan sopir truk tangki.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menegaskan, pengusutan kasus kecelakaan yang menewaskan tujuh orang itu masih berlangsung. ”Ada 2 orang dari Pertamina, 5 orang dari PT KAI, 10 orang dari lokasi kecelakaan, dan 1 anggota Polsek Pesanggrahan yang datang ke lokasi seusai kejadian,” katanya.

Menurut Rikwanto, pihak Pertamina yang diperiksa adalah Manajer Operasional Pertamina Area Jabodetabek Cahya dan sopir truk tangki Chosimin.

Ia menambahkan, Chosimin baru diperiksa sekali, sedangkan kernet truk bernama Mujiono belum bisa diperiksa karena masih luka-luka. Mengenai materi pemeriksaan dan hasilnya, Rikwanto menolak mengungkapkan dengan alasan untuk kepentingan penyelidikan.

Polisi akan memeriksa sejumlah korban dan penjaga pintu pelintasan. Belum ada tersangka dalam kasus ini.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK47 Pasar Minggu-Ciganjur via Ragunan

Rute Mikrotrans JAK47 Pasar Minggu-Ciganjur via Ragunan

Megapolitan
Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Megapolitan
Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Megapolitan
Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Megapolitan
Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Megapolitan
Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Megapolitan
Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Megapolitan
Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Megapolitan
Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Megapolitan
Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Megapolitan
Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com