Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Tak Menyangka RAPBD 2014 sampai Rp 70 Triliun

Kompas.com - 30/12/2013, 16:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Ferrial Sofyan menjamin molornya pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2014 tak memengaruhi kegiatan Pemprov DKI Jakarta. Menurutnya, pengesahan yang molor itu tidak hanya terjadi tahun ini, tetapi juga pada tahun-tahun sebelumnya.

"Molor sampai Januari itu tidak terlau pengaruh. Untuk belanja tidak langsung (gaji pegawai) itu sudah ada aturannya walau belum diketuk tetap bisa dilaksanakan sesuai waktu," kata Ferrial di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (30/12/2013).

Politisi Partai Demokrat itu menyangkal kalau molornya pengesahan APBD DKI 2014 sebagai bukti koordinasi yang tidak baik antara pihak legislatif dan eksekutif. Menurutnya, DPRD DKI tidak menyangka melihat lonjakan tajam di Rancangan APBD 2014, yang mencapai Rp 70 triliun.

Awalnya, nilai Rancangan APBD yang diajukan ke dalam Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran (KUAPPAS) adalah sebesar Rp 67,7 triliun. Setelah Pemprov DKI mengajukan penambahan Rp 2 triliun, nilai anggaran bertambah menjadi Rp 69,7 triliun. Penambahan itu untuk anggaran penambahan bus oleh Dinas Perhubungan DKI dan pembebasan lahan waduk oleh Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta.

Banyaknya nomenklatur (rincian anggaran) yang mencapai 30.000 mata anggaran dengan penambahan nilai yang tidak sedikit itulah yang menyebabkan legislatif harus bekerja ekstra mengesahkan APBD DKI 2014.

"Misalnya, ada beberapa kegiatan pembangunan yang biasanya di Dinas Kesehatan lebih besar daripada Dinas Pekerjaan Umum, tapi sekarang kegiatan pembangunan di Dinkes hampir sama dengan pembangunan di Dinas PU. Ini menunjukkan ada lonjakan besar pada pembangunan infrastruktur," kata Ferrial.

Meski berjanji akan terus membahas pengesahan APBD, Ferrial mengatakan tidak ingin mengesahkan APBD secara terburu-buru. Ia mengharapkan semua proses pembahasan selesai dengan baik meski terlambat. Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah timbulnya dana-dana siluman.

Jika pengisian rekening RAPBD sudah beres diselesaikan pihak eksekutif, DPRD DKI Jakarta berjanji akan segera mengesahkannya. Rencananya, pengesahan Rancangan APBD DKI 2014 akan dilaksanakan pada minggu kedua Januari. Target pertama pengesahan APBD DKI 2014 pada 30 November 2013, kemudian molor menjadi 27 Desember 2013 dan lagi-lagi mundur dari target.

"Banggar DPRD minta waktu sepuluh hari untuk membahas. Kira-kira minggu kedua Januari akan disahkan, jangan sampai ketok palu tapi masih ada masalah," ujar Ferrial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com