Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Tahun Baru, Truk Kontainer Dilarang Lewat Ancol

Kompas.com - 31/12/2013, 10:23 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap pergantian tahun, arus lalu lintas di wilayah Ancol selalu mengalami kemacetan. Untuk menghindari kemacetan parah, truk ataupun kontainer dilarang melalui jalan di wilayah Ancol.

"Untuk pengendalian arus lalu lintas wilayah Ancol, kendaraan besar, kontainer ataupun trailer tidak diperbolehkan melintas ke arah Ancol," ujar Wakasat Lantas Jakarta Utara Komisaris Polisi Doni Hermawan kepada Kompas.com, Selasa (31/12/2013).

Doni menjelaskan, truk ataupun kontainer dilarang melintasi di Jalan RE Martadinata dan Jalan Lodan Raya sejak pukul 15.00 hingga pukul 08.00 ke esokan harinya.

Solusinya, untuk truk dari arah timur, bisa melalui Jalan Yos Sudarso terus melalui Jalan Baru lalu melalui Jalan Kemayoran. Sementara dari barat dapat putar balik di putaran Jalan Bintang Mas menuju ke arah Jalan Lodan kemudian ke arah Penjaringan.

"Kita sudah mengimbau melalui surat edaran kepada organda dan armada truk untuk tidak melintas lewat Ancol," tambahnya.

Doni juga menuturkan, pada malam Tahun Baru 2014 pukul 21.00 akan dilakukan penutupan kendaraan yang memasuki Ancol. Kendaraan akan dialihkan. Dari arah timur Tanjung Priok yang akan ke Ancol akan dibagi menjadi dua titik pengalihan.

"Dua titik tersebut ialah dari pengemudi yang melalui Jalan Enggano untuk diarahkan ke arah Jalan Yos Sudarso, dan dari Jalan Enggano yang akan mengarah ke Ancol untuk diarahkan menuju Jalan Sertivia kemudian ke Jalan Kemayoran," jelasnya.

Kendaraan dari arah selatan Jalan Gunung Sahari akan dialihkan ke Jalan Bintang Mas kemudian menuju ke Jalan Lodan Raya. Sementara kendaraan yang berasal dari arah barat Jalan Lodan Raya atau turunan Jalan Tol Ancol Barat akan dialihkan ke Jalan Bintang Mas kemudian menuju arah Jalan Gunung Sahari (arah ke selatan).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com