Paman korban, Afan, mengatakan, Ck dikenal dekat dengan penjaga warnet tersebut karena dia juga menjadi pelanggan dan warnet itu menjadi tempat nongkrongnya. Penjaga warnet tidak mengetahui bahwa justru ruangan itu kemudian digunakan Ck untuk memerkosa korban.
"Dia bilang enggak tahu. Dia lihat korban dan pelaku naik ke atas," kata Afan, saat ditemui Kompas.com, di Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Jakarta, Rabu (8/1/2014).
Setengah jam berselang, Zaid melihat Ans turun dari tangga sudah dalam keadaan menangis dan keluar dari bangunan itu. Setelah melihat itu, Zaid sempat menaiki lantai 3 ruko untuk menemui Ck.
"Zaid naik ke atas dan tersangka sudah tidur," ujar Afan.
Lalu, lanjut Afan, Zaid sempat bertanya perihal kepergian Ans. Ck menjawab, biarkan saja karena Ans tidak akan datang kembali.
Afan mengaku mengetahui hal itu setelah mendatangi tempat keponakannya diperkosa oleh pelaku dan menemui Zaid. Ia juga sempat mengecek tempat kejadian. Ternyata, bangunan itu memiliki banyak sekat pintu dari lantai 3 ke lantai 1 di mana warnet berada. Hal ini membuat gaung suara dari lantai atas kecil kemungkinan untuk didengar.
Tempat korban diperkosa juga bukan merupakan studio foto, melainkan ruangan biasa berisi kasur dan barang seperti plang nama. Afan sudah mendengar keterangan dari keponakannya saat kejadian. Korban sudah berteriak dan melawan, tetapi tidak mampu mengalahkan pelaku.
"Sudah teriak Om, Ans sudah teriak," tutur Ans kepadanya.
Ans menjadi korban pemerkosaan setelah ditawari Ck untuk menjadi model foto. Ck juga menawari honor untuk permintaannya itu. Ans kemudian difoto dalam keadaan tanpa busana lalu diperkosa.
Karena takut fotonya tersebar, Ans berniat menghapusnya dari kamera pelaku. Terjadi tarik-menarik sampai akhirnya kamera pelaku terjatuh. Ans pulang dan melaporkan kejadian itu. Keluarga lalu melaporkan kasus pemerkosaan yang dialami Ans ke Mapolres Jakarta Timur. Ck ditahan, tetapi ia juga melaporkan balik Ans atas perbuatan perusakan terhadap kameranya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.