Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu Lintas Halim Belum Dikaji

Kompas.com - 09/01/2014, 19:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Menjelang pengoperasian Bandara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan komersial pada Jumat (10/1/2014), kajian lalu lintas di kawasan ini belum jelas. Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta belum melakukan kajian seputar hal itu. Kepadatan lalu lintas di sekitar Halim dikhawatirkan semakin tidak terkendali.

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengaku sedang mempersiapkan rekayasa lalu lintas di kawasan bandara yang terletak di Jakarta Timur itu. Sejauh ini, pihaknya belum juga menerima analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dari pihak PT Angkasa Pura.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Rabu, mengatakan, amdal Bandara Halim terkait penggunaan bandara itu untuk penerbangan komersial belum ada.

Menurut Rikwanto, ada beberapa lokasi rawan yang akan menjadi pusat atau simpul kemacetan arus lalu lintas. Apalagi, saat ini pun arus lalu lintas di kawasan itu sudah padat setiap hari.

Lokasi rawan yang dimaksud tersebar di empat lokasi yang harus secepatnya dibenahi atau ditingkatkan fungsinya. Upaya yang perlu segera dilakukan adalah pelebaran putaran balik arah di dekat BNN Cawang, pelebaran jalan menuju Halim dari arah Cikampek, peremajaan gardu piket menuju pangkalan udara yang sekaligus pelebaran jalan di lokasi itu menjadi empat jalur, dan pelebaran area parkir kendaraan.

"Sementara amdal saat ini pun belum siap dibuat Angkasa Pura. Namun, kami bisa memaklumi karena keputusan membuka lanud sebagai bandara umum dalam kondisi darurat. Untuk itu, kami siap melakukan rekayasa lalu lintas yang masih mungkin dilaksanakan sambil menunggu amdal," ucap Rikwanto.

Potensi masalah

Karena tidak ada amdal lalu lintas, kawasan Halim berpotensi memperparah kemacetan lalu lintas di sekitar Cawang. Bahkan, dengan sendirinya berisiko menghambat kelancaran penumpang pesawat untuk masuk atau keluar gerbang bandara tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, dokumen itu perlu ada sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Hal yang sama diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2003 tentang LLAJ.

"Kajian amdal sangat menentukan rekayasa lalu lintas seperti apa yang diperlukan. Begitupun dengan pengelolaan transportasi di kawasan itu, jenis moda apa yang cocok, berapa moda yang dibutuhkan, dan bagaimana pergerakannya," kata Pristono.

Kajian amdal semestinya dibicarakan bersama antara pihak Angkasa Pura, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dan Polda Metro Jaya. Setelah itu, ada penyempurnaan dokumen yang mengarah pada peningkatan pergerakan lalu lintas. ”Jika tidak, bagaimana kami bisa maksimal membantu memperlancar lalu lintas di sana,” katanya.

Kajian amdal, katanya, seharusnya dibuat Angkasa Pura dengan melibatkan konsultan transportasi. Begitupun dengan pembiayaan kajian amdal yang seharusnya dibiayai Angkasa Pura selaku pemangku kepentingan.

Menurut rencana, penerbangan domestik komersial di Halim Perdanakusuma berjalan mulai 10 Januari ini. Baru ada satu maskapai yang siap beroperasi dari empat maskapai yang direncanakan.

Bandara Halim mampu melayani 126 penerbangan untuk keberangkatan dan kedatangan. Setidaknya ada 10 penerbangan setiap jam di bandara ini. (RTS/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com