Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Masuk Jakarta...

Kompas.com - 13/01/2014, 10:16 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sulit masuk Jakarta. Begitulah kondisi jalanan, Senin (13/1/2014) pagi. Hujan yang terjadi hampir sepanjang hari Minggu (12/1/2014) membuat banjir di mana-mana dan macet parah.

Seperti pengalaman saya (Kompas.com) pagi ini yang hendak menuju Palmerah, Jakarta, dari kawasan Pondok Gede, Bekasi. Perjalanan hampir mencapai 3 jam. Padahal, biasanya, dengan sepeda motor waktu tempuh hanya sekitar 70 menit.

Banjir terjadi di perbatasan antara Jakarta Timur dengan Bekasi atau tepatnya di Jalan Raya Pondok Gede. Air di Kali Molek meluap.

Pengendara yang menuju Pondok Gede tak mendapat informasi soal banjir tersebut. Meski kemacetan sudah terjadi hampir 4 kilometer sebelum lokasi banjir, warga tetap memilih menuju Pondok Gede.

Mendekati lokasi banjir, lalu lintas semakin parah. Kendaraan tak bergerak. Akhirnya, saya dan banyak pengendara lain memilih memutar.

Untuk menuju Jakarta, saya lalu melewati Sumir. Rupanya, di sana juga terjadi banjir setinggi satu meter ditambah arus yang cukup kuat. Tak bisa dilewati, pengendara diarahkan ke jalan tikus.

Kondisi jalan yang sempit tak sebanding dengan jumlah kendaraan, apalagi tetap dipakai dua arah. Butuh waktu belasan menit untuk mengurai kemacetan total.

Tak hanya itu. Tiba di Jalan TB Simatupang, tepatnya di sekitar Plaza Oleos yang tengah dibangun juga banjir. Tinggi genangan mencapai 1,5 meter dengan panjang hampir 100 meter.

Tak ada pengendara yang nekat melintas. Akhirnya, pengendara motor terpaksa diperbolehkan masuk jalan tol melalui pintu Tol Lenteng Agung 2. Mereka lalu diarahkan keluar Ampera.

Banjir lalu terjadi di kawasan Kemang, tepatnya Jalan Kemang Raya dekat Prapanca. Dampaknya juga macet. Setelah melewati wilayah Kemang, kondisi jalan relatif lengang sampai Palmerah.

Agung (29), warga Bekasi, membutuhkan waktu dua jam untuk menuju kantornya di kawasan Sunter, Jakarta. Padahal, biasanya hanya sekitar satu jam.

"Macetnya parah di Jatiwaringin, Kalimalang, Pramuka. Setelah Pramuka lengang sampai kantor," kata dia.

Kemacetan yang terjadi di mana-mana membuat banyak warga memilih tak beraktivitas. Seperti Ando (30), warga Bekasi, memilih tak bekerja hari ini. Awalnya, ia mengaku mencari tahu kondisi jalanan sebelum berangkat ke kantornya di kawasan Slipi, Jakarta.

"Enggak bisa ke Jakarta. Temen mau naik busway, dari Pondok Gede sampai Pinang Ranti tiga jam. Yah mending engga berangkat," kata Ando, ketika dihubungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com