Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Korban Banjir di Tanjung Priok Tak Mau Dievakuasi

Kompas.com - 18/01/2014, 07:59 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
— Seorang warga korban banjir, Sarbini (60), tak mau dievakuasi dari rumahnya meskipun tubuhnya tak berdaya karena stroke. Dia ingin tetap tinggal di rumah walaupun puluhan warga sudah membujuknya.

Sarbini adalah salah satu warga Kampung Pulobesar III, RT 9 RW 11, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Akses menuju kampung itu sudah terputus sejak Senin (13/1/2014) pagi, sekitar pukul 05.30.

Kini akses jalan satu-satunya hanya melalui kebun kosong. Jalannya becek dan tak bisa dilalui mobil ataupun motor.

Warga tadinya ingin mengevakuasi Sarbini agar tidur di lokasi yang tak terisolasi atau dipindah ke rumah saudaranya di luar kampung itu agar mudah dilarikan ke rumah sakit apabila penyakit Sarbini mendadak kambuh.

Sarbini sudah tak jelas bicaranya dan sudah tak bisa jalan. Ia cuma bisa berteriak-teriak. Saking parahnya penyakit Sarbini, setiap minggu Sarbini mesti dua kali ke dokter. Pertama untuk check up dan satu lagi untuk terapi.

Sudah berkali-kali warga membujuk Sarbini agar mau dievakuasi, tetapi dia ngotot tak mau.
Sampai semalam, sejumlah orang masih memaksa Sarbini untuk pindah, tetapi ia tetap tak mau.

"Orangtua stroke ini harus pindah. Soalnya kalau hujan terus begini, lalu air naik, akan lebih sulit membawanya," kata Yasin Aji Saleh (45), salah satu warga.

Hal itu, kata Yasin, lantaran apabila banjir kampung itu bisa terendam sampai 1,5 meter.

"Kan repot mengevakuasinya kalau nanti tiba-tiba air naik sampai segitu. Makanya harus dibawa dari sekarang. Soalnya jalan keluar dari sini saja sekarang sulit," Yasin.

Kekhawatiran Yasin beralasan. Hujan deras terus turun sampai semalam. Sesekali berhenti, tetapi berkali-kali pula hujan turun kembali. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com