Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

33 Kelurahan Masih Terendam Banjir

Kompas.com - 18/01/2014, 17:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Informatika dan Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Bambang Surya Putra mengatakan, hingga saat ini banjir telah merendam sebanyak 33 kelurahan di lima wilayah ibu kota.

Jumlah itu termasuk 128 RW dan 227 RT dengan ketinggian air yang bervariasi. "Ketinggian air mulai dari 20-350 centimeter," kata Bambang, kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu (18/1/2014).

Tiga wilayah yang paling banyak terendam banjir adalah Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.

Wilayah yang masih terendam banjir di kawasan Jakarta Timur adalah Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara. Banjir dengan ketinggian air 30-100 cm telah merendam sebanyak tujuh RW dan 37 RT. Warga yang terkena dampak banjir sebanyak 952 kepala keluarga (KK) atau 2.620 jiwa.

Kemudian di Jakarta Barat, banjir melanda Kelurahan Rawa Buaya, Kelurahan Kapuk, Kelurahan Kedaung Kali Angke dan Kelurahan Tegal Alur di Kecamatan Cengkareng. Kemudian Kelurahan Duri Kosambi Kecamatan Cengkareng Barat, Kelurahan Jelambar Kecamatan Grogol Petamburan, Kelurahan Tambora Kecamatan Tambora, Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan Kembangan, Kelurahan Kedoya Selatan Kecamatan Kebon Jeruk dan Kelurahan Tegal Alur Kecamatan Kalideres.

Sementara di Jakarta Utara, banjir masih merendam Kelurahan Kapuk Muara Kecamatan Penjaringan, Kelurahan Pademangan Barat Kecamatan Pademangan, Kelurahan Pegangsaan dan Kelurahan Kelapa Gading Timur Kecamatan Kelapa Gading.

Akibat banjir tersebut, sebanyak 4.000 warga terpaksa mengungsi dari rumahnya masing masing. Mereka mengungsi di 54 lokasi pengungsian yang tersebar di Jakarta. "21 tempat pengungsian ada di Jakarta Barat," kata Bambang.

Kemudian sebanyak 17 lokasi tempat pengungsian ada di Jakarta Selatan, tujuh lokasi tempat pengungsian ada di Jakarta Timur dan sembilan lokasi pengungsian ada di Jakarta Utara. Sementara di Jakarta Pusat, ia belum mendapatkan laporan warga mengungsi di tempat pengungsian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com