JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Waduk Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, memaksa membuka pintu air yang mengarahkan banjir di permukimannya ke perumahan di sebelahnya. Imbasnya, jalan di wilayah Perumahan Pantai Mutiara, yang awalnya kering, menjadi banjir.
"Iyalah biar sama-sama banjir, bagi-bagi rezeki juga," kata Karyati (42) dengan nada setengah bercanda, saat ditemui Kompas.com di lokasi pengungsi, Minggu (19/1/2014).
Ia mengatakan, saat proses membuka pintu air yang dilakukan bersama-sama oleh warga, aparatur pemerintahan, termasuk Camat Penjaringan dan Polisi, juga berada di lokasi kejadian. Saat ini, kata dia, tiga dari empat pintu air menuju perumahan sudah dibuka.
"Kalau pintu air tidak dibuka, kan kita juga nggak surut-surut," ujarnya.
Ia menuturkan, saat itu adu mulut sempat terjadi antara warga Waduk Pluit dan warga perumahan. Kendati demikian, perseteruan itu tidak sampai menimbulkan aksi kekerasan.
"Iyalah, jangan cuma mentang-mentang mereka ngasih nasi bungkus sekepal (tangan), kita doang yang kebanjiran," ucapnya.
Berdasarkan pantauan, permukiman warga Waduk Pluit terendam banjir hingga 1 meter atau sepinggang orang dewasa.
Diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir membuat Waduk Pluit meluap dan berdampak pada banjirnya rumah warga yang masih tinggal di bantaran waduk.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.