Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangerang Minta Ciliwung dan Cisadane Dinormalisasi, Bukan Disodet

Kompas.com - 20/01/2014, 18:02 WIB
TANGERANG, KOMPAS.com — Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah meminta agar pemerintah pusat lakukan kajian secara matang rencana sodetan Sungai Ciliwung dan Cisadane. Keduanya menilai bahwa sungai-sungai tersebut semestinya dibenahi secara menyeluruh dengan cara normalisasi, bukan disodet.

"Misalnya, membangun tanggul di dua sisi kali dan mengeruk pengendapan yang sudah parah. Bukannya malah membuat sodetan, sebaiknya dinormalisasi saja," kata Zaki, Senin (20/1/2014).

Ia mengatakan, bila sodetan tetap dilakukan tanpa kajian matang, maka ada risiko banjir pada tiga kecamatan di Kabupaten Tangerang. Tiga kecamatan tersebut adalah Teluk Naga, Kosambi, dan Paku Haji. Bahkan, Zaki mengatakan, sejumlah lahan di Bandara Soekarno-Hatta pun bisa ikut tersapu banjir.

Secara terpisah, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, ada baiknya bila Ciliwung dan Cisadane dinormalisasi terlebih dahulu sehingga dapat menampung volume air lima kali lebih banyak. Arief mengatakan, saat ini komunikasi dan koordinasi dengan Pemprov DKI ataupun pemerintah pusat perlu dilakukan agar penanganan banjir di Jakarta ataupun di Tangerang dapat dilakukan dengan baik.

"Jakarta dan Tangerang dalam masalah banjir sangat berkaitan karena di dua kota ini mengalir sungai yang sama. Makanya, kami menilai, koordinasi sangat penting," kata Arief.

Rencana pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane diputuskan dalam rapat koordinasi antara Kementerian Pekerjaan Umum beserta sejumlah kepala daerah di DKI Jakarta dan Jawa Barat, Senin (20/1/2014) siang. Dalam rapat tersebut, disepakati pula rencana membangun dua waduk di Jawa Barat, yakni Waduk Ciawi di Bogor dan Waduk Sukamahi, Depok.

Pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane akan dikerjakan oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian PU. Meski demikian, Kementerian PU akan berkonsultasi dengan Pemerintah Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, yang tidak hadir dalam rapat siang tadi. (Banu Adikara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Teganya 'Wedding Organizer' Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Teganya "Wedding Organizer" Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com