”Perlu beberapa hari sebelum dapat air yang agak bening. Pompa juga sering rusak karena pasti kena air walau sedikit meskipun sudah kita copot dan simpan saat banjir mulai datang,” kata Mardian, tetangga Yatman.
Pasok air bersih
Pemerintah Kota Jakarta Selatan berusaha cepat merespons kebutuhan warganya tersebut. Mereka berusaha menyediakan 6.000 liter air bersih per hari, khususnya untuk memenuhi kebutuhan warga sehari-hari, seperti mandi, cuci, dan buang air. Air bersih yang dipasok melalui truk-truk tangki itu terlihat sudah ada sejak pagi di Rawajati, Bukit Duri, dan Pengadegan.
Menurut Wali Kota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor, untuk mandi, cuci, dan buang air dipasok 2.000 liter air per hari. Dalam satu hari, ribuan liter air itu ludes karena memang warga korban banjir cukup banyak.
”Kami juga sediakan obat-obatan untuk penyakit yang mungkin diderita korban banjir. Silakan mendatangi posko kesehatan atau puskesmas terdekat,” katanya.
Selain dari pemerintah, kebutuhan air bersih warga juga dipasok oleh beberapa perusahaan penyedia air bersih.
Kepala Humas PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) Meyritha Maryanie mengatakan, pihaknya juga menyediakan tangki-tangki air bersih untuk korban banjir.
”Total ada 14 tandon air bersih yang disebar di beberapa lokasi pengungsian,” kata Meyritha.
Operator air bersih ini membantu kebutuhan air bersih warga, khususnya yang berada di wilayah pelayanan perusahaan tersebut, seperti di daerah Kebon Baru, Tebet, yang hingga akhir pekan kemarin sebagian kawasannya masih digenangi air setinggi satu meter.
Sumber kehidupan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.