"Sayangnya, pemeliharaan jalan di Jakarta baru dilakukan kalau sudah benar-benar rusak," kata Heddy, kepada wartawan, Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Perawatan dan pemeliharaan itu dapat membuat usia jalan bertambah beberapa tahun. Banyaknya jalan berlubang dan rusak di hampir seluruh ruas Ibu Kota disebabkan banjir yang merendam selama kurang lebih dua minggu.
Heddy menjelaskan, cepatnya jalan di Jakarta mengalami kerusakan pascabanjir disebabkan ada spesifikasi bahan dasar dan teknis kerja yang belum terpenuhi dengan baik, seperti pemilihan campuran bahan dasar, pemadatan, dan penyediaan rongga di dalam lapisan jalan.
Untuk ruas jalan, harus dipastikan kepadatannya benar-benar mantap sehingga ketika kendaraan bermotor melintasi ruas jalan secara terus-menerus, jalan tidak mudah terkelupas.
Agar usia jalan tahan lama, lebih baik Pemprov DKI Jakarta membeton jalan kemudian dilapisi kembali dengan menggunakan aspal dan hotmix. Di dalam konstruksi bahan hotmix dan aspal, kata dia, juga perlu dibuat semacam rongga sekitar 3 persen.
Tujuannya, ketika musim panas, campuran batu kerikil dan hotmix memuai dan mengalami kepadatan. Bila rongga tidak dibuat, itu akan menyebabkan gelombang kecil di permukaan jalan. Hal tersebut yang mempermudah pengikisan permukaan jalan.
"Jalan mudah rusak kalau terendam air lebih dari 4 jam walaupun tingginya cuma 5 cm. Kalau terendam cukup lama akan mempercepat usia jalan," kata Heddy.
Selama ini, ketinggian genangan air di Jakarta mencapai 50 cm. Apabila genangan setinggi itu, air akan mudah meresap ke dalam konstruksi jalan dan membuat usia jalan tidak tahan lama.
Maka dari itu, Heddy menjelaskan, penyebab rendahnya kualitas jalan Jakarta dibandingkan negara lain ialah jalan di Jakarta tidak menggunakan spesifikasi konstruksi yang memadai dan cara pengonstruksian yang kurang sempurna.
"Tidak bisa digeneralisasi penyebab jalan rusak ini. Perlu dilihat satu per satu ruas jalannya," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.