Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apartemen Cempaka Mas Diserang Massa Beratribut Ormas

Kompas.com - 28/01/2014, 18:26 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan orang yang mengenakan atribut organisasi masyarakat dan menggunakan jaket kulit menyerang kantor Pengurus Pengelola Rumah Susun (PPRS) Apartemen Cempaka Mas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2014). Salah satu warga apartemen yang tergabung dalam PPRS, Fery Johan (45), terluka akibat dipukuli oleh penyerang tersebut.

Kejadian pemukulan tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, puluhan massa itu berkumpul tidak jauh dari kantor PPRS di lantai dasar apartemen. Massa kemudian menyerang kantor tersebut. Warga yang berada di sekitar kantor itu berteriak-teriak meminta pertolongan polisi. Namun, puluhan polisi yang datang ke tempat itu tidak segera menolong warga maupun menghentikan aksi pengrusakan.

Seorang saksi mata, Christian (28), mengatakan, massa melakukan penyerangan langsung ke kantor PPRS dengan mengacak-acak kursi di depan kantor tersebut. "Tadi mereka lempar kursi. Si Fery tadi kayaknya sempat nangkis juga buat ngelawan, malah jadinya dia berdarah," ujar Christian kepada Kompas.com, Selasa (28/1/2014).

Setelah massa melakukan perusakan selama 15 menit, aparat Polres Metro Jakarta Pusat berupaya meredam aksi keributan tersebut. Massa dari ormas tersebut membubarkan diri.

Penyerangan ini diduga terjadi karena PPRS melawan ketika pengembang apartemen, yakni PT Duta Pertiwi, mematikan aliran listrik dan air bersih di apartemen itu beberapa waktu lalu. Warga yang tergabung dalam PPRS berupaya mengelola sendiri langganan listrik dan air di apartemen itu.

Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol mengatakan, polisi sudah melakukan antisipasi kasus ini sejak lama. "Masalahnya, masing-masing merasa sah kepemilikan, jadi diharapkan kedua belah pihak taat dengan ranah hukum tersebut," ujarnya.

Menurut Yoyol, sampai saat ini proses hukum masih dalam proses mediasi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Masih belum ada titik temu di antara kedua belah pihak sampai sekarang. Ia meminta korban penyerangan segera melaporkan ke polisi untuk bisa ditindak lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com