JAKARTA, KOMPAs.com - Proyek pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan segera memasuki tahap konstruksi skala besar. Pada tahap ini, satu lajur jalan dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Sisingamangaraja akan ditutup selama empat tahun.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan, penutupan satu lajur jalan dimulai dari depan Kedutaan Besar Jepang. Persiapan penutupan satu lajur di kawasan tersebut akan dimulai Kamis (30/1/2014) malam, dengan melakukan pemagaran.
Di sepanjang jalur Bundaran HI-Sisingamangaraja, nantinya akan dibangun enam stasiun bawah tanah, yakni Stasiun Senayan, Stasiun Istora, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Setia Budi, Stasiun Dukuh Atas, dan Stasiun Bundaran HI. Di setiap titik pembangunan stasiun, akan dikukan metode cut and cover (penggalian terbuka).
Pada awalnya, untuk mengurangi dampak kemacetan lalu lintas, di setiap titik pembangunan stasiun akan dibuat tikungan buatan yang berfungsi sebagai lajur pengganti untuk lajur yang ditutup. Jadi, ruas jalan dari Bundaran HI hingga Sisingamangaraja akan tetap memiliki empat jalur. Lajur pengganti dibuat dengan mengambil area pepohonan dan sebagian trotoar.
Namun ternyata, ada dua titik yang tidak bisa dibangun lajur pengganti, yakni di Stasiun Bundaran HI (sekitar Kedubes Jepang), dan Stasiun Senayan (sekitar Bundaran Patung Pemuda), karena badan jalan yang kurang lebar, serta lebar trotoar yang terlalu sempit.
"Kami akan berusaha agar semua titik yang lajur jalannya ditutup, mulai dari Sisingamangaraja sampai Bundaran HI, jumlah lajurnya tetap sama," kata Dono melalui siaran pers yang diterima Kompas.com.
"Namun, ada beberapa titik yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penambahan lajur, seperti di area sekitar depan Kedutaan Besar Jepang dan Bundaran Patung Pemuda Senayan."
“Lebar badan jalan di kedua lokasi tersebut hanya 34 meter dan 43 meter, dengan kondisi trotoar yang sempit. Karena itu sangat sulit untuk dilakukan penambahan lajur pengganti,” jelasnya.
Khusus untuk di depan Kedubes Jepang, lanjut Dono, lajur jalan yang akan berkurang adalah lajur di sisi barat yang mengarah ke Monas. Sedangkan lajur di sisi timur arah Semanggi akan tetap sama.
Pemilihan tersebut karena, arus lalu lintas di lajur sisi barat arah Monas lebih sedikit dibandingkan dengan arah sebaliknya.
Berikut titik-titik yang akan mengalami penutupan satu lajur jalan: