Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Spanduk "Sepeda Motor Dilarang Masuk" di JLNT Casablanca

Kompas.com - 03/02/2014, 09:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pasca-kecelakaan maut yang terjadi pekan lalu, di jalur masuk Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca, telah dipasangi spanduk imbauan berukuran besar. Polisi lalu lintas (polantas) juga berjaga di mulut jalan sepanjang 110 meter tersebut.

Spanduk dan polantas tersebut melengkapi tanda larangan yang sebelumnya telah ada, yakni rambu lalu lintas dan papan keterangan berukuran kecil. "Spanduk ini mulai dipasang memang pasca-kejadian yang kemarin," kata Wakil Kepala Satlantas Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Bambang Yuwono, saat ditemui Kompas.com, di lokasi, Senin (3/2/2014) pagi.

Menurutnya, spanduk dan penjagaan polantas akan terus dilakukan sampai kesadaran dan kedisiplinan masyarakat benar-benar telah terbentuk. "Kalau tidak gini, nanti terjadi kayak yang kemarin lagi. Sebenarnya, kalau masyarakatnya sadar, tidak perlu (spanduk dan polantas) ada karena kan sudah ada rambu-rambunya," ujar Bambang.

Pengamatan Kompas.com, polantas yang bertugas berjumlah empat orang. Adapun spanduk yang dipasang berwarna putih, berukuran sekitar 3 x 1 meter serta bertuliskan "Sepeda Motor Dilarang Masuk".

Tulisan serupa juga terdapat pada papan kecil yang dipasang tepat di bawah rambu lalu lintas. Selain sepeda motor, mobil truk juga dilarang melintas di JLNT yang menghubungkan Tanah Abang-Kampung Melayu itu.

Polisi tampak mengarahkan pengendara sepeda motor ke jalan reguler di sebelah kiri JLNT Casablanca. Tentu saja, tidak ada yang berani masuk ke JLNT tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com