Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Bulan Tutup Kios, 63 Pedagang Blok G Tanah Abang Diberi Surat Peringatan

Kompas.com - 06/02/2014, 20:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 63 pedagang Pasar Blok G Tanah Abang mendapatkan surat peringatan dari PD Pasar Jaya. Peringatan diberikan karena pedagang-pedagang itu menutup kiosnya selama hampir dua bulan.

Wakil Kepala Pasar Blok G Tanah Abang, Warno, mengatakan, pedagang-pedagang yang mendapat surat peringatan itu menempati kios di lantai 1 sampai 3 Pasar Blok G. "Pedagang yang diberikan surat peringatan di lantai 1 ada 11 kios atau tempat usaha, di lantai 2 ada 13 kios, dan di lantai 3 ada 39 kios," kata Warno.

Saat ini sejumlah kios di lantai tiga Pasar Blok G tampak tutup. Para pedagang lebih memilih berjualan di Pasar Malam Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat. Sebagian pedagang di lantai tersebut mengaku tetap bersabar menantikan janji Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk meramaikan pasar tersebut.


"Sudah ada sekitar dua bulan, pedagang lantai tiga sudah tutup. Kita enggak bisa nyalahin juga sih karena memang enggak ada pemasukan sama sekali," kata Tarsidi (42), salah seorang pedagang pakaian di lantai 3 Pasar Blok G, Kamis (6/2/2014).

Pria yang akrab disapa Awe itu mengaku, sejak dua bulan lalu barang dagangannya tidak laku. Padahal, harga yang ditawarkan sangatlah murah. Ia menjual baju antara Rp 70.000 dan Rp 90.000. Adapun celana dijual dengan harga Rp 120.000.

"Selama dua bulan ini saya enggak ada penglaris. Soalnya, kalau ada pengunjung lihat lantai 3 sepi, makanya mereka enggak jadi beli," kata pria yang pernah menjadi pedagang kaki lima tersebut.

Menurut Awe, omzet yang dia dapatkan sangatlah berbeda jauh ketika ia masih menjadi PKL. Dulu ia bisa mengantongi uang Rp 1 juta per hari dengan keuntungan minimal Rp 200.000 per hari. Dalam dua bulan terakhir, dia tidak mendapatkan uang sama sekali. Meski demikian, dia tetap menunggu janji Jokowi untuk memperbaiki kondisi Pasar Blok G Tanah Abang.

Awe mengatakan, seharusnya eskalator yang sudah dijanjikan Jokowi sejak enam bulan lalu segera direalisasikan. Keberadaan tangga berjalan itu dapat membantu pengunjung naik ke lantai 3 Pasar Blok G.

Warno menyebutkan, pembangunan eskalator itu masih dalam tahap pelelangan. Adapun tangga akses ke lantai 3 sedang dalam proses pembuatan di pabrik. Pembangunan food court tahap pertama dengan luas area 12x10 meter tengah dilakukan dengan pengerjaan 50 persen.

"Pembangunan food court tahap 1 untuk 50 tempat usaha, sedangkan tahap kedua belum dilaksanakan. Tahap kedua akan ada 53 tempat usaha. Ukuran tempat usaha sendiri sekitar 2x2 meter," kata Warno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com