Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Kelas Menengah Tidak Akan Mau Naik Bus Tua

Kompas.com - 08/02/2014, 07:02 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, bus kota terintegrasi busway (BKTB) tercipta untuk memenuhi kebutuhan warga kelas menengah ke atas. Rute yang diciptakan pun strategis dengan warga yang bermukim di perumahan elite, yakni Pantai Indah Kapuk (PIK)-Monas dan Tanah Abang-Kalibata.

"(Warga) kelas menengah ini nggak akan pernah bisa dan mau untuk naik bus yang sudah tua," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (7/2/2014). Dengan keberadaan BKTB, Basuki berharap warga kelas menengah ke atas mau beralih menggunakan transportasi massal.

Apabila Pemprov DKI berhasil mendorong para konsumen kendaraan pribadi beralih menggunakan BKTB, Basuki berkeyakinan bahwa kemacetan Ibu Kota akan terminimalkan. Kebiasaan menggunakan alat transportasi umum dibangun dengan paling tidak mewajibkannya sekali dalam sepekan atau sebulan.

Satu BKTB dapat mengangkut 35 orang. Dengan 30 bus dioperasikan langsung di dua rute itu, maka kapasitas angkutnya untuk 1.050 penumpang. Angka itu dengan asumsi bahwa semua penumpang naik dari lokasi pemberangkatan dan turun di akhir rute saja. BKTB dijadwalkan beroperasi pada pukul 05.00 hingga 23.00 WIB.

Tahun lalu, Pemprov DKI Jakarta telah meremajakan 346 bus ukuran sedang, yang difungsikan untuk BKTB, dan 310 transjakarta. Tahun ini, target DKI dapat memenuhi 3.000 bus sedang dan 1.000 transjakarta. Namun, alokasi dana dalam APBD yang telah disahkan DPRD DKI hanya untuk membeli sekitar 2.500 bus sedang dan 700 transjakarta.

Bus dengan spesifikasi yang baik dan dilengkapi pendingin udara, jaminan keamanan, dan kenyamanan itu diyakini dapat menarik warga perumahan untuk beralih menggunakan BKTB maupun transjakarta. Sementara itu, bus-bus yang berusia tua akan dihancurkan, ataupun diperbaiki, lalu dijadikan angkutan malam hari (amari).

Basuki berjanji akan terus mempromosikan BKTB dan transjakarta kepada teman-temannya yang menetap di pemukiman elite.

Basuki berharap, angkutan massal DKI dapat menjadi pilihan utama bertransportasi. Kendati demikian, dia juga belum dapat memastikan apakah pada Jumat pekan depan dia masih tetap akan menumpang BKTB untuk menuju Balaikota Jakarta. "Kalau saya dari rumah ke kantor, lebih efisien pakai mobil pribadi karena 25 menit sudah sampai kantor bisa sambil makan," aku Basuki.

Terintegrasi dan berspesifikasi bus transjakarta

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, bus BKTB merupakan alat transportasi massal alternatif bagi warga Jakarta. Bus akan masuk ke dalam perumahan-perumahan yang ada di kawasan elite di dua rute tersebut.

BKTB terintegrasi dengan empat koridor bus transjakarta, yakni Koridor I (Blok M-Kota) dan Koridor XII (Pluit-Tanjung Priok) untuk rute Pluit-Monas, serta Koridor I dan Koridor IX (Pinangranti-Pluit). Spesifikasi BKTB yang beroperasi menggunakan mesin full dedicated CNG engine untuk otomotif.

BKTB juga menerapkan minimal standar emisi yang memenuhi EPA/CARB Certification atau standar EURO II dan konsumsi bahan bakar spesifik maksimal 300 gram per kWh. Di dalam bus tersedia 20 bangku dengan kapasitas maksimal untuk 35 penumpang.

Jenis lantai BKTB adalah high deck seperti transjakarta karena menyesuaikan dengan selter. Begitu juga dengan akses pintu, ada dua pintu geser kanan-kiri dan dua pintu sebelah kiri.

Rute pertama, PIK-Monas, akan melalui 28 halte bus. Halte-halte itu adalah Fresh Market-Ruko Cordova-RS PIK-Suaka Margasatwa-Sekolah Penabur-Jembatan Muara Angke-Green Bay Pluit-Pantai Mutiara-SMKN 54-Landmark-Sekolah-Pakin-Gedong Panjang-Museum Fatahillah-Kota-Glodok-Olimo-Mangga Besar-Sawah Besar-Harmoni-Monas-Balaikota-Gambir-Tugu Tani-Telkom-Balaikota-Monas.

Rute kedua, Tanah Abang-Kalibata, akan melalui 26 halte. Rincian halte yang dilintasi adalah halte Tanah Abang-Jatibaru-Abdul Muis-Monas-BI-Sarinah-Bundaran HI-Tosari-Dukuh Atas-Setiabudi-Karet-Bendungan Hilir-Semanggi-LIPI-Jamsostek-Kuningan Barat-Tegal Parang-Pancoran Barat-Pancoran-Perdatam-Masjid An Nuur-Pengadegan Barat-STEKPI-Transmigrasi-Kalibata City-TMP Kalibata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com