Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Minta Masalah Bus Berkarat Tidak Dipolitisasi

Kompas.com - 11/02/2014, 23:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Selamat Nurdin, meminta agar persoalan kerusakan komponen bus transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway atau BKTB tidak dikaitkan ke ranah politik. "Saya harap ini tak dibawa ke ranah politik, isu ini lalu ditunggangi kepentingan lain, enggak usahlah. Kita biarkan Pak Jokowi kerja dan mengontrol ini," kata Selamat saat dihubungi wartawan, Selasa (11/2/2014).

Selamat mengakui bahwa menjelang pemilihan umum tahun ini, seringkali Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadi sasaran tembak lawan politiknya. Menurutnya, itu bisa menggoyahkan konsentrasi Jokowi untuk menyelesaikan benang kusut persoalan Jakarta. DPRD DKI, terutama Komisi B yang bertanggung jawab atas masalah transportasi, belum berencana memanggil Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Selamat mengatakan, langkah-langkah yang dilakukan eksekutif, baik oleh gubernur, inspektorat, bahkan maupun warga, sudah menjadi fungsi kontrol terhadap proses pengadaan bus.

"Tinggal kita monitor saja pelaksanaannya sebulan ke depan, apa ada perbaikan atau enggak. Kan yang penting itu," ujarnya.

Selamat juga meminta publik tidak terlalu menyalahkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta atas kasus tersebut. Hal itu dikarenakan Dishub DKI baru pertama kali melakukan pengadaan bus dalam jumlah besar. Ini harus menjadi pelajaran penting bagi manajemen baru supaya lebih bekerja lebih profesional lagi.

"Ya cukuplah itu, sejauh ini kita lihat di televisi, kita baca di koran, ada komitmen-komitmen perbaikan dari mereka Intinya itu," kata Selamat.

Sejauh ini Pemerintah Provinsi DKI telah mengoperasikan 90 dari 310 bus baru transjakarta dan 18 dari 346 BKBT. Lima bus baru transjakarta dan 10 BKTB baru mengalami kerusakan di sejumlah komponennya. Ada onderdil yang berkarat, berjamur, dan beberapa instalasi tidak dibaut. Ada juga yang tidak ada dilengkapi karet kipas AC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilage' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilage" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com