Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siang Bolong, Perampok Gasak 5 Kg Emas

Kompas.com - 14/02/2014, 07:30 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Perampokan emas di siang bolong terjadi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (13/2). Sebanyak lima kilogram emas digasak gerombolan perampok bermotor yang berjumlah tujuh orang.

Siang itu sekitar pukul 12.15, Hengki (21) dan Adam (22), karyawan Toko Emas Cahaya di Marakesh Square, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, tengah menunggu pembeli. Suasana di sekitar toko tersebut waktu itu relatif sepi.

Keduanya melihat tujuh orang dengan mengendarai sejumlah sepeda motor mendatangi toko emas itu. ”Setelah memarkir sepeda motor, dua dari para penunggang motor itu masuk ke dalam toko, sedangkan lima orang menunggu di depan toko,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto.

Tiba-tiba, dua orang yang masuk ke dalam toko itu menodongkan benda mirip senjata api ke Hengki dan Adam. Tak berkutik di bawah todongan, karyawan toko emas tersebut hanya bisa pasrah saat dua orang yang ternyata perampok itu mengambil hampir seluruh perhiasan emas yang dipajang di toko tersebut.

Keduanya memasukkan emas-emas itu ke dalam kantong yang mereka bawa. Hanya dalam hitungan menit, sekitar lima kilogram emas perhiasan yang berada di toko itu ludes digasak (patokan Aneka Tambang untuk emas perhiasan 22 karat Rp 446.000 per gram setara dengan Rp 2,23 miliar). Seusai menjalankan aksinya, para perampok itu kabur.

”Ketujuh pelaku menggunakan helm, masker, jaket hitam, dan celana jins, serta membawa alat yang menyerupai senjata api,” kata Rikwanto.

Keterangan dari sejumlah saksi, ciri-ciri ketujuh perampok itu hampir mirip. Berkulit putih dan kuning, tinggi sekitar 170 sentimeter, dan berbadan besar.

Mendapat laporan mengenai peristiwa tersebut, petugas polisi langsung melakukan penyidikan. Sejumlah saksi diperiksa untuk mengungkap perampokan di siang bolong itu.

Tanpa CCTV

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bekasi Kabupaten Komisaris Dedy Murti, saat perampokan terjadi, situasi di sekitar toko emas dan pertokoan lain di kawasan itu memang relatif sepi. Walaupun demikian, ada beberapa orang yang melihat peristiwa perampokan tersebut.

Namun, seperti halnya kedua karyawan toko emas tersebut, mereka tidak dapat berbuat banyak sebab pelaku yang berjaga-jaga di luar toko pun ada yang memegang benda mirip senjata api.

”Apakah itu senjata api betulan atau tidak, kami belum bisa memastikan. Dalam aksinya, para pelaku tidak melakukan penembakan,” katanya.

Ia melanjutkan, toko emas itu berada di pertokoan di kawasan Perumahan PUP. Di kawasan tersebut ada sekitar 50 toko.

Namun, pada saat kejadian hanya ada tujuh petugas satpam yang bertugas. Para petugas keamanan itu tidak hanya mengawasi keamanan pertokoan, tetapi juga perumahan. Selain itu, di sekitar tempat kejadian perampokan tidak terdapat kamera pemantau (CCTV).

”Luas kawasan perumahan itu, termasuk pertokoannya, sekitar tiga hektar. Mereka memiliki 23 petugas satpam. Namun, tadi (kemarin) yang bertugas hanya tujuh orang,” katanya.

Total kerugian dari perampokan ini, ujar Dedy, masih dihitung, termasuk sisa perhiasan yang tercecer di toko dan tidak terangkut oleh para pelaku. Saat ini, tim penyidik masih mengambil keterangan sejumlah saksi untuk mengetahui siapa pelaku perampokan tersebut. Para saksi hanya mengingat para pelaku rata-rata berbadan tinggi tegap.

Ia menolak berspekulasi mengenai kemungkinan siapa pelaku perampokan tersebut. Para pelaku beraksi dalam waktu sekitar lima menit.

”Kami simpulkan, mereka sudah merencanakan dengan baik. Segala kemungkinan, siapa mereka, kami pertimbangkan dan teliti, termasuk kemungkinan mereka, misalnya jaringan teroris. Saat ini, kami masih menggali apa saja yang diingat saksi saat berhadapan atau melihat mereka,” ujar Dedy. (RTS/RAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com