Selain jalan rusak, perluasan TPA Cipeucang, Serpong, juga terhambat. Hal tersebut diakui Kepala Dinas Pertamanan Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Tangsel M Taher Rochmadi. Pembangunan beton untuk pagar keliling kawasan TPA belum bisa dikerjakan karena masih menunggu anggaran.
Pengelolaan sampah di tingkat RT/RW hingga kelurahan di Tangsel juga memburuk. Meski sudah ada program dari bank sampah sampai pengelolaan terpadu, sampah di perumahan malah tidak terurus.
”Dulu, sampah diambil setiap hari, kadang pagi kadang sore. Namun, mungkin sudah 3-4 bulan ini sampah yang menumpuk beberapa hari baru diambil. Desember 2013 lalu malah pernah sampai satu minggu sampah tidak diambil,” kata Wahid, warga RW 009, Pondok Betung, Pondok Aren, Tangsel. Sesuai informasi yang beredar di masyarakat, sampah tidak diambil setiap hari karena jadwal pengangkutan sampah oleh Dinas Kebersihan Kota Tangsel tidak bisa dipastikan.
Kurang fokus
Koordinator Aliansi Lembaga Independen Peduli Publik Udai Suhada mengatakan, Airin terlihat tidak fokus mengurusi pemerintahan kota karena disibukkan dengan kasus yang menjerat suaminya, Tubagus Chaeri Wardana.
”Kalau kita lewat di wilayah Tangsel, memprihatinkan, jalan rusak. Langsung dirasakan oleh publik bahwa penyelenggaraan pembangunan atau pelayanan publik tidak berjalan optimal,” kata Udai.
Selain itu, lanjut Udai, kondisi psikologis para pejabat di lingkungan Pemkot Tangsel juga dibalut rasa takut dan serba salah. ”Mereka takut ikut digaruk KPK,” katanya. (NEL/MKN/PIN/JOS/RAY)